Liputan6.com, Sepang - Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, mengatakan bahwa Repsol Honda belum berhasil menyelesaikan masalah yang terdapat pada mesin RC213V. Padahal masalah ini telah berlangsung sepanjang musim lalu.
Pada GP tahun lalu, Marquez kerap mengeluhkan soal tenaga mesin yang terlalu agresif. Akibatnya, saat akselerasi ban depan kerap terangkat (wheelie). Problem ini yang coba diselesaikan Honda, yang sayangnya belum sesuai harapan.
"Belum, belum," ujar Marquez, saat ditanya apakah mesin motor yang telah diperbarui itu telah sesuai dengan keinginannya atau belum, pasca uji ciba di Sirkuit Sepang, Senin (30/1) kemarin, dikutip dari motorsport.com.
Advertisement
Baca Juga
Lebih jauh, pembalap yang baru berusia 23 tahun ini menjelaskan Repsol Honda sejauh ini telah mengusahakan untuk mengatasi agresivitas tersebut, serta meningkatkan top speed. Soal yang terakhir telah cukup, namun dalam hal agresivitas belum terselesaikan.
"Masalah dengan akselerasi adalah bahwa jika kita tidak bisa menggunakannya, maka kita tidak memerlukan terlalu banyak tenaga. Jadi kami bekerja pada wheelie dan semua hal yang membuat kami 'sakit kepala' musim lalu," akunya.
Meski masih belum sesuai harapan, namun Marquez percaya ke depannya Repsol Honda akan melakukan yang terbaik. Apalagi, Honda RC213V yang ia coba ini pada dasarnya adalah motor yang sama dengan tahun lalu, hanya dengan beberapa perubahan kecil.
"Kami fokus pada motor baru terutama karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, untuk mengatur ulang mesin karena punya karakter yang berbeda," tambahnya.
Dikutip dari laman crash.net, Marquez mengatakan bahwa mesin baru Honda ini akan lebih halus di rpm rendah, serta lebih mudah diotak-atik.