Liputan6.com, Jakarta - Gear dan rantai adalah dua komponen utama yang menyalurkan tenaga dari mesin pada motor non-matik. Spesifikasi seperti panjang dan diameter sudah diatur sedemikian rupa oleh pabrikan yang membuatnya.
Namun bukan berarti dua komponen ini tidak bisa diatur lagi untuk menciptakan performa tertentu. Justru, ada efek yang bagus jika kita mengganti gear belakang dengan diameter yang lebih besar.
Radian Priyanto, pemilik bengkel Dian Motor yang terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa dengan mengganti gear dengan diameter yang lebih besar dari yang dianjurkan, maka putaran bawah motor bisa lebih bertenaga.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau pakai gear dengan diameter lebih besar itu putaran bawah lebih enteng, cocok untuk jalanan perkotaan yang macet," ujar Dian, kepada Liputan6.com, beberapa hari yang lalu.
Ia mencontohkan motornya sendiri, Honda Supra X 125 versi lawas. Ia mengganti gear standar 35 dengan gear 40. "Jadi lebih enak dan bertenaga," aku pria beranak dua yang pernah menjadi karyawan terbaik AHASS HTML pada 2008 ini.
Menurut Dian, secara teori hal ini bisa terjadi lantaran perbedaan antara diameter gear dengan roda lebih kecil, sehingga rantai pun bisa lebih maksimal dalam menggerakkan kendaraan di awal akselerasi.
Meski begitu, modifikasi sederhana ini sebetulnya mengorbankan top speed. Gear yang besar akan membuat top speed berkurang. Sebaliknya, gear yang lebih kecil akan lebih mumpuni di kecepatan tinggi, meski pasti terasa lebih berat di saat tuas gas baru dibuka.
Bagaimana dengan gear depan? Apakah perlu diganti juga? Menurut Dian bisa saja, tapi tak begitu terasa pengaruhnya untuk akselerasi ataupun ngebut. "Yang signifikan itu memang gear belakang. Kalu depan diganti bisa, tidak juga tidak apa-apa," tutupnya.