Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Astra Motor telah melepas kepergian tim Journey 3 Negara dari Indonesia, menuju Malaysia dan berakhir di Brunei Darussalam. Kegiatan lintas negara ini melibatkan 45 anggota komunitas Velozity dan TKCI (Toyota Kijang Club Indonesia) dengan mengendarai empat Toyota Avanza-Veloz dan enam Toyota Kijang dari berbagai generasi.
Bukan tanpa alasan perusahaan asal Jepang itu memilih Avanza-Veloz dan Kijang sebagai kendaraan yang digunakan untuk lintas negara. Kepergian 10 mobil Toyota ini pun mengusung tema 'Beyond Indonesia 72nd Independence Day with Toyota'.
Kehadiran Avanza-Veloz dan Kijang yang masuk dalam kategori low MPV (multi purpose vehicle) ternyata mampu mendukung mobilitas masyarakat Indonesia.
Advertisement
Avanza-Veloz
Low MPV Avanza yang dibuat Toyota dianggap telah melakukan berbagai riset, mulai dari kondisi geografis, infrastruktur jalan, demografi masyarakat Indonesia yang semakin dinamis sesuai dengan daya beli yang dimiliki, serta tuntutan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih.
Hal inilah yang membuat Toyota menghadirkan Avanza-Veloz dengan mempertahankan kapasitas angkut tujuh penumpang dan tetap dioperasikan melalui sistem penggerak roda belakang pada 2011.
Veloz pun dianggap menjadi varian paling mewah di antara keluarga Avanza, berbagai fitur lengkap hadir di mobil tersebut. Kemewahan dalam Veloz rupanya banyak diimpikan konsumen.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengklaim, Avanza yang merupakan cikal bakal kehadiran Avanza-Veloz adalah wujud komitmen Kaizen Toyota sekaligus untuk selalu berupaya memenuhi keinginan pasar.
“Dan terbukti, Avanza-Veloz mampu menemani 1,6 juta masyarakat Indonesia selama 14 tahun lebih. Dengan semangat Toyota Let's Go Beyond, Avanza-Veloz hadir sebagai low MPV terdepan di kelasnya," ungkap Soerjo dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2017).
Â
Next
Kijang
Keberadaan Toyota Kijang cukup menuai hasil positif di pasar otomotif Nasional. Kehadiran Kijang disebut sebagai respon Toyota terhadap kebijakan pemerintah Indonesia di pertengahan 1970-an, kala itu pemerintah mengembangkan industri nasional melalui pengembangan alat angkut serba guna.
Toyota Kijang awalnya dirancang sebagai kendaraan yang sesuai karakter dan spesifik pasar, serta kondisi geografis Indonesia melalui kehadiran generasi pertamanya yang diluncurkan pada Juni 1977 dalam konsep basic utility vehicle (BUV).
Seiring dengan kemajuan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, rancang bangun Toyota Kijang dikembangkan sehingga mobil ini tidak lagi hanya sebagai BUV, tapi menjadi kendaraan serba guna, termasuk kendaraan keluarga atau MPV.
Sementara itu, Kijang generasi terakhir hadir dengan platform desain dan performa berbeda. Alhasil Kijang kali ini disebut naik kasta dan tak lagi bisa disetarakan mobil rakyat yang murah meriah.Â
“Toyota Kijang merupakan produk yang tumbuh bersama masyarakat Indonesia dan telah menemani lebih dari 1,750 juta masyarakat melalui enam generasi Kijang selama 40 tahun. Dengan performa mesin berteknologi terbaru dari Toyota, bertabur fitur canggih kelas atas, serta tampilan yang makin stylish dan modern," klaim Soerjo.
Advertisement
Next
Seberapa Laris Avanza-Veloz dan Kijang?
Toyota mencatat, Avanza-Veloz dan Kijang merupakan dua MPV andalan Toyota selama 10 tahun terakhir. Kedua model ini sebagai market leader otomotif nasional.
Selama semester pertama 2017, Toyota mampu membukukan penjualan total sebanyak 195.288 unit dengan market share 36,6 persen, atau tumbuh hampir 12 persen dibanding kurun waktu yang sama di 2016 dengan 32,8 persen market share.
Kata Soerjo, segmen MPVÂ berkontribusi lebih dari 70 persen dari total penjualan wholesales Toyota sepanjang semester pertama di mana segmen ini mencatatkan wholesales lebih dari 140 ribu unit.
“Hasil ini tidak lepas dari dukungan pelanggan yang setia terhadap produk-produk Toyota, tidak terkecuali Avanza-Veloz dan Kijang yang penjualannya sangat signifikan," tutup Soerjo. *
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: