Liputan6.com, Tangerang Selatan - Kalau Anda datang ke Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 dan kebetulan mampir ke booth Daihatsu, maka pasti akan menemukan dua unit mobil yang cukup "berbeda" ketimbang yang lain, Thor dan Canbus.
Mobil ini berbeda karena beberapa alasan. Pertama, bentuknya unik. Thor dan Canbus berukuran kecil, dan dengan warna yang meriah, cocok dengan booth Daihatsu yang mengusung tema FestiveFun.
Advertisement
Baca Juga
Thor dan Canbus jadi "pemanis" bukan hanya karena alasan itu. Dua mobil yang cukup populer di negeri asalnya ini benar-benar jadi pemanis karena memang tidak untuk dijual di Indonesia. Mobil ini sekadar untuk dipamerkan saja dan agar konsumen paham bagaimana visi daihatsu dalam mengembangkan kendaraan.
Apalagi faktanya ini bukan kali pertama Daihatsu membawa kei-car. Tahun lalu di ajang yang sama misalnya, mereka memboyong Daihatsu Tempo, Daihatsu Hinata, dan Daihatsu Cast Activa, tiga kei-car yang tidak kalah menggemaskannya dari dua produk yang dipamerkan tahun ini.
Daihatsu Thor dibuat nyaman dengan fitur fungsional. Eksterior dinamis, serta manuver yang baik menjadikan mobil ini diklaim ideal untuk keluarga muda untuk penggunaan sehari-hari. Mobil ini dipersenjatai dengan mesin 1,0 liter dan 1,0 liter turbo-charged.
Sementara Canbus, di Jepang sana dibangun untuk menyasar perempuan dengan usia sekira 30-an tahun, belum menikah, dan sudah memiliki rumah sendiri. Daihatsu Move Canbus dilengkapi sliding door di kedua sisi bodi. Mobil ini juga memungkinkan mengontrol headlight dengan roda kemudi.
Lantas mengapa setelah beberapa kali memboyong kei-car tapi Daihatsu tidak juga menjual produk ini?
Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, tahun lalu pernah mengatakan kalau mobil ini tidak cocok di sini. Dia juga menyebut kalau konsumen Indonesia tidak begitu suka dengan mobil bermesin di bawah 1 liter. Sementara dua produk ini mesinnya 660 cc. *
Simak Video Menarik Berikut Ini: