Liputan6.com, Jakarta Penggunaan ban pacul atau offroad pada sepeda motor trail memang memberikan aura yang berbeda. Tak heran banyak riders yang senang menggunakannya agar terlihat gagah di jalanan.
Biasanya keputusan untuk memakai ban ini juga dibarengi dengan pikiran pasti awet. Pertimbangannya, ban tersebut lebih tebal daripada ban umumnya.
Memang dari tampilan terlihat tebal. Namun sebenarnya, kembangan lebih mudah rusak, bahkan bagian dalam berpotensi retak.
Advertisement
Baca Juga
"Biasanya ban offroad umur pakainya lebih singkat dibanding ban reguler harian, apalagi jika ban offroad tersebut dipakai harian untuk di jalan raya," begitu menurut Jimmy Handoyo, Technical Development Departme
Ia menjelaskan kalau kerusakan karena konstruksi ban tidak sesuai dengan peruntukannya.
"Secara konstruksi dan pattern, ban tersebut untuk offroad. Jadi, wajar apabila lebih singkat umur pakainya bila ban offroad dipakai di onroad sebagai ban harian," kata dia.
Sebagai gambaran, ban offroad punya bagian menonjol sebagai grip untuk menapaki medan yang becek, tetapi sebenarnya lembek.
Ketika ban pacul yang harusnya untuk medan lembek itu beradu dengan aspal, maka yang terjadi adalah benturan yang cukup sering. Tidak heran, ban pun retak-retak.
Penulis : Nazzarudin Ray
Sumber : Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sensasi Bertualang Bersama Ratusan Bikers Honda
Honda Adventure Days 2018 yang diselenggarakan oleh Astra Motor dan Daya Adicipta Motora menggaet lebih dari 100 peserta untuk menaklukkan tantangan sepanjang jalan Serpong - Ciletuh, Sukabumi, pada 20-21 Januari 2018 lalu.
Motor-motor yang digunakan adalah motor bergenre adventure, yaitu Honda Africa Twin, CB500X, CRF250Rally, dan CRF150L.
BACA JUGA
Chief Operating Officer Astra Motor, Octavianus Dwi, menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai wadah bagi para pecinta motor adventure, untuk menyalurkan hobi.
“Selamat menikmati jalur yang sudah tim HAD 2018 siapkan, taklukan medan dan tantangannya. Kesempatan seperti ini tidak bisa kita rasakan setiap hari, di mana kita berkumpul dan merasakan keseruan di atas motor bersama sembari menikmati pemandangan alam,” ungkapnya.
Untuk mengakrabkan peserta, peserta dikelompokkan menjadi grup kecil yang terdiri dari lima orang. Setiap grup ditantang untuk mencapai titik koordinat yang dibagikan melalui aplikasi pesan singkat. Sebagai bukti telah mencapai pos tersebut, peserta diwajibkan untuk wefie maupun selfie lalu mengunggahnya ke sosial media.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement