Tiba di Bengkulu, Daya Tahan Baterai dan Tenaga Mobil Listrik Blits Diuji di Jalan Ekstrim

Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik spesifikasi reli dakar milik Institut Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Budi Luhur (UBL), Blits, telah tiba di Bengkulu. Menempuh jarak sekitar 1.605 km, mobil ini mendapatkan pelajaran berarti karena kontur jalan di Sumatera yang berbeda dengan pulau Jawa.

Dijelaskan Project Leader Blits, Yoga Uta Nugraha, jalur Sumatera didominasi oleh tanjakan dan turunan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Blits, khususnya untuk daya tahan baterai dan tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal.

"Kami juga mampu uji coba pengereman Blits saat turunan curam di jalur pegunungan di daerah Lampung. Selain itu saat turun hujan lebat di perjalanan, Blits tidak mengalami masalah berarti baik dari baterai ataupun perangkat mobil listrik lainnya," jelas pria yang akrab disapa Uta lewat siaran pers yang diterima Liputan6.com, ditulis Senin (26/11/2018).

Dengan melewati jalan tersebut, tim Blits lebih mengerti karakter mobil, dan banyak mendapat data untuk peningkatan kemampuan. Selama berada di Sumatera, Blits melakukan pengisian baterai di Rayon PLN, yang berada di setiap kabupaten atau kota.

"Kami melakukan pengisian baterai Blits setelah menempuh perjalanan 150 sampai 200 km, dengan lama pengisian sekitar 4 sampai 6 jam," tambah Uta.

Selama perjalanan jelajah Sumatera, Blits mendapatkan antusias dan sambutan baik dari masyarakat yang disinggahi oleh tim Blits.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Menariknya saat tiba di Bengkulu tim disambut oleh Mahasiswa Universitas Bengkulu, dan mengisi kuliah umum di Fakultas Teknik Bidang studi mobil listrik.

Untuk diketahui, setelah melewati Bengkulu, Blits akan melanjutkan perjalanan menuju Palembang, Padang, Medan, dan berakhir di titik 0 km, yaitu Sabang.

Jelajah Sumatera ini merupakan awal perjalanan PLN Blits Explore Indonesia, karena Blits akan melewati rintangan yang lebih berat dengan menelusuri perjalanan ke Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali dan berakhir kembali di Surabaya.