Ada Lebih dari 3 Jenis Aki, Apa Saja Itu?

Aki menjadi komponen penting dalam sebuah kendaraan. Di komponen inilah energi listrik disimpan untuk kemudian didistribusikan demi pemenuhan kelistrikan mobil.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2018, 19:52 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2018, 19:52 WIB
Aki Mobil
Salah pasang kutub aki bisa berdampak negatif. (Herdi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Aki menjadi komponen penting dalam sebuah kendaraan. Di komponen inilah energi listrik disimpan untuk kemudian didistribusikan demi pemenuhan kelistrikan mobil.

Jenis aki bermacam-macam, tergantung peruntukannya. Selain aki kering dan basah, ternyata ada beberapa jenis lainnya yang tidak banyak orang ketahui.

Aki Basah

Menurut situs resmi Daihatsu Indonesia, aki basah merupakan jenis yang paling umum dan paling mudah ditemukan. Disebut sebagai aki basah karena di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat. Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.

Aki ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lainnya. Selain itu, banyak bengkel yang pasti menjualnya atau menerima jasa perawatan aki basah. Akan tetapi, aki basah memerlukan perawatan yang rutin. Penguapan yang terjadi bisa membuat cairan aki cepat habis.

Kemudian, jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lainnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aki Kering

Aki kering juga disebut dengan Maintenance Free. Meski dinamakan aki kering, bukan berarti tidak ada cairan sedikit pun di dalamnya. Aki jenis ini tetap menggunakan cairan elektrolit namun mengandung timah kalsium.

Dibandingkan timah antimoni pada aki basah, timah kalsium diklaim lebih hemat alias minim penguapan.

Perawatan aki kering tak serumit aki basah, karena tidak perlu mengisi ulang elektrolit. Cairan di dalamnya pun diatur tidak mudah tumpah layaknya aki basah.

 

 

 


Aki Kalsium

Berbeda dengan dua jenis aki sebelumnya, kutub aki ini terbuat dari material kalsium. Aki kalsium memiliki tingkat penguapan yang lebih rendah ketimbang aki yang dijual di pasaran pada umumnya. Menariknya lagi, daya tahan baterai aki kalsium sangat baik dalam menyalurkan listrik.

Hanya saja, aki kalsium masih kurang populer di Indonesia. Sekalipun unitnya tersedia, umumnya harga yang dibanderol cukup mahal.


Aki Hybrid

Ketika teknologi aki kering/basah digabung dengan aki kalsium, maka terciptalah aki hybrid atau hibrida ini. Penguapannya pun terbilang minim dan lebih irit biaya perawatan.

Karena jumlahnya yang terbatas, aki ini pun jarang bisa ditemukan di toko-toko. Terlebih lagi, cairan elektrolit di dalamnya diklaim punya efek korosif yang kuat dan berbahaya bagi manusia.

 


Aki Gel

Inilah aki paling canggih dibandingkan jenis lainnya. Tidak ada lagi cairan elektrolit, melainkan diganti dengan gel.

Jika sampai gel tumpah, sifatnya tidak lagi korosif dibandingkan elektrolit pada aki lainnya. Uniknya lagi, perawatannya pun lebih simpel dan waktu hidupnya diklaim lebih lama.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya