Liputan6.com, Jakarta Aki menjadi komponen penting dalam sebuah kendaraan. Di komponen inilah energi listrik disimpan untuk kemudian didistribusikan demi pemenuhan kelistrikan mobil.
Jenis aki bermacam-macam, tergantung peruntukannya. Selain aki kering dan basah, ternyata ada beberapa jenis lainnya yang tidak banyak orang ketahui.
Advertisement
Baca Juga
Aki Basah
Menurut situs resmi Daihatsu Indonesia, aki basah merupakan jenis yang paling umum dan paling mudah ditemukan. Disebut sebagai aki basah karena di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat. Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.
Aki ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lainnya. Selain itu, banyak bengkel yang pasti menjualnya atau menerima jasa perawatan aki basah. Akan tetapi, aki basah memerlukan perawatan yang rutin. Penguapan yang terjadi bisa membuat cairan aki cepat habis.
Kemudian, jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lainnya.
Â
Â
Â
Aki Kering
Aki kering juga disebut dengan Maintenance Free. Meski dinamakan aki kering, bukan berarti tidak ada cairan sedikit pun di dalamnya. Aki jenis ini tetap menggunakan cairan elektrolit namun mengandung timah kalsium.
Dibandingkan timah antimoni pada aki basah, timah kalsium diklaim lebih hemat alias minim penguapan.
Perawatan aki kering tak serumit aki basah, karena tidak perlu mengisi ulang elektrolit. Cairan di dalamnya pun diatur tidak mudah tumpah layaknya aki basah.
Â
Â
Â
Advertisement
Aki Kalsium
Berbeda dengan dua jenis aki sebelumnya, kutub aki ini terbuat dari material kalsium. Aki kalsium memiliki tingkat penguapan yang lebih rendah ketimbang aki yang dijual di pasaran pada umumnya. Menariknya lagi, daya tahan baterai aki kalsium sangat baik dalam menyalurkan listrik.
Hanya saja, aki kalsium masih kurang populer di Indonesia. Sekalipun unitnya tersedia, umumnya harga yang dibanderol cukup mahal.
Aki Hybrid
Ketika teknologi aki kering/basah digabung dengan aki kalsium, maka terciptalah aki hybrid atau hibrida ini. Penguapannya pun terbilang minim dan lebih irit biaya perawatan.
Karena jumlahnya yang terbatas, aki ini pun jarang bisa ditemukan di toko-toko. Terlebih lagi, cairan elektrolit di dalamnya diklaim punya efek korosif yang kuat dan berbahaya bagi manusia.
Â
Advertisement
Aki Gel
Inilah aki paling canggih dibandingkan jenis lainnya. Tidak ada lagi cairan elektrolit, melainkan diganti dengan gel.
Jika sampai gel tumpah, sifatnya tidak lagi korosif dibandingkan elektrolit pada aki lainnya. Uniknya lagi, perawatannya pun lebih simpel dan waktu hidupnya diklaim lebih lama.
Sumber: Otosia.com