Tips Aman Menerobos Banjir Jakarta Pakai Mobil Matik

Hujan deras yang melanda DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah terendam banjir pada Rabu pagi (1/1/2020). Hal ini dampak intensitas hujan yang belum kunjung berhenti sejak Selasa sore 31 Desember 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2020, 08:45 WIB
Banjir Jakarta
Banjir di Jalan Gerbang Pemuda Senayan (foto: TMC Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang melanda DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah terendam banjir pada Rabu pagi (1/1/2020). Hal ini dampak intensitas hujan yang belum kunjung berhenti sejak Selasa sore 31 Desember 2019.

Saat harus berhadapan dengan banjir, pengguna jalan terpaksa menerobos, meski mengetahui risiko terburuk yang akan dialami ialah mogok.

Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, butuh teknik dan skill yang mumpuni untuk melewati banjir menggunakan transmisi otomatis.

"Bila baru akan melewati, pastikan ketinggian air tidak terlalu dalam, minimal setengah roda, lebih dari itu lebih baik jangan dilewati. Perhatikan juga pengendara yang lebih dulu melintas, apakah ada lubang atau tidak," jelas Suparna, seperti dikutip laman Auto2000.

Lalu tekniknya, jika mobil matik konvensional, arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1. Selama melewati banjir, jangan memindahkan transmisi agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan. Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jaga Jarak dengan Kendaraan Depan

Jaga jarak dengan kendaraan depan. Sebab jika terlalu dekat maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm turun. Ketika pedal gas kembali ditekan, tenaga akan turun dan bisa berbahaya bila sudah dalam banjir karena mobil bisa kehilangan momentum. 2 dari 3 halaman Menjaga Putaran RPMCara menjaga rpm tetap pada putaran tertentu bisa juga dengan menekan pedal gas dan rem secara bersamaan. Teknik bernama stall speed ini sayangnya tak dianjurkan, karena bisa menyebabkan kerusakan.

"Teknik stall speed memang ampuh, tapi juga berisiko. Pertama sudah pasti kampas rem akan cepat aus, begitu juga kampas kopling transmisi otomatis," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya