Perjalanan BYD dari Pabrik Baterai Ponsel hingga Lahirkan Mobil Listrik Mewah Denza

Pencapaian BYD saat ini tidak instan. Perjalanannya dimulai sejak 1994. Awalnya, BYD merupakan pabrik pembuat baterai isi ulang.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 26 Nov 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 08:03 WIB
General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Shenzhen - BYD kini menjadi pabrikan mobil listrik paling cuan di dunia. Produsen mobil listrik asal China ini mampu mengalahkan pendapatan Tesla untuk kali pertamanya pada kuartal III 2024.

BYD mencatatkan pendapatan sebesar 201,1 miliar yuan atau setara US$ 28,24 miliar pada kuartal III 2024. Jumlah tersebut, naik 24 persen secara bulanan. Sedangkan Tesla hanya mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$ 25,2 miliar dalam periode yang sama.

Capaian BYD ini tidak instan. Perjalanannya dimulai sejak 1994. Awalnya, BYD merupakan pabrik pembuat baterai isi ulang.

"30 tahun yang lalu, di tempat ini juga di Shenzhen, BYD memulai perjalanan kami dari memproduksi baterai isi ulang hingga layanan telepon seluler," ungkap General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China, Senin (25/11/2024).

Kala itu, sambung Liu, BYD telah mampu memproduksi tiga jenis baterai, yakni berjenis nikel, lithium-ion, dan  hidrogen. 

"Kita sangat beruntung mendapatkan pengakuan dari Motorola dan Nokia di dunia telepon pintar. Saat itu, ketika Nokia menjadi yang terlaris, menguasai lebih dari 30 persen pangsa pasar. Lalu 30 persen ponsel Nokia yang diproduksi saat itu dibuat oleh BYD. Saat itu, BYD menyediakan baterai isi ulang untuk Motorola dan Nokia," katnya.

Namun, setelah menjadi Original Equipment Manufacture (OEM) untuk Motorola dan Nokia, BYD mengalami sejumlah tantangan. Salah satunya muncul kekhawatiran dari produsen ponsel bahwa BYD akan memproduksi dan membangun merek telepon pintar sendiri.

"Untuk mengusir kekhawatiran mereka, kami menyertakan satu kalimat di brosur kami. BYD tidak akan pernah mulai memproduksi telepon pintar," kata Liu.

 

BYD Mulai Memasuki Industri Otomotif

General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, China. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Alih-alih jadi produsen ponsel, 10 tahun kemudian, BYD mulai memasuki industri otomotif. BYD membeli perusahaan negara agar mempunyai lisensi untuk membuat mobil dan memulai produksi mobil konvensional pada tahun 2010.

Pada tahun 2008, BYD membuat mobil bertenaga hybrid pertama di dunia yang bernama f3dm. Kata dm merupakan singkatan dari dual mode EV atau hybrid. Dengan fokus awal pada produksi baterai, BYD kemudian berkembang menjadi produsen mobil listrik dan komponen kendaraan elektrik yang inovatif. 

"Pada tahun 2014, kami menghadiri Beijing International Expo. Kami memamerkan konsep MPV pertama kami, yaitu ET. Jadi, BYD atau Build Your Dreams adalah perjalanan bagi kami untuk menciptakan impian, membeli impian dan akhirnya mewujudkan impian kami. Untuk memperingati 30 tahun sejarah BYD, kami membuka Museum BYD di Shenzhen minggu lalu. ET yang kami pamerkan 20 tahun lalu ini juga ada di Museum BYD," Liu menjelaskan.

 

Lahirnya Mobil Listrik Mewah Denza

Denza Z9
Sedan listrik Denza Z9. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Denza merupakan sub-brand dari BYD yang fokus pada produksi mobil listrik mewah. Awalnya, Denza merupakan perusahaan patungan antara BYD dan Daimler AG, perusahaan induk Mercedes-Benz.

“Denza didirikan dengan kepemilikan 50:50 pada 2010. Kemudian, ditingkatkan menjadi 90 persen di 2021. Hingga akhirnya 2024 menjadi 100 persen (milik BYD),” ungkap Liu.

Berikut ini jejak perjalanan BYD melahirkan Denza sebagai sub-brand mobil listrik kelas premium yang segera hadir di Indonesia pada kuartal pertama 2025:

  • 2010: BYD dan Daimler AG mendirikan Shenzhen Denza New Energy Vehicle Co., Ltd. di Shenzhen, China. Masing-masing perusahaan memegang 50% saham.
  • 2012: Denza EV Concept diperkenalkan di Beijing Auto Show.
  • 2013: Prototipe Denza EV ditampilkan di Shanghai Auto Show.
  • 2014: Denza EV (Denza 300), sedan listrik mewah pertama Denza, diluncurkan. Mobil ini memiliki jarak tempuh 300 km.
  • 2016: Denza 400 diluncurkan dengan peningkatan jarak tempuh menjadi 400 km.
  • 2018: Denza 500 diluncurkan dengan jarak tempuh 500 km dan desain yang diperbarui.
  • 2019: Denza X, SUV listrik mewah pertama Denza, diluncurkan. Mobil ini dibangun di atas platform BYD Tang dengan sentuhan desain Mercedes-Benz.
  • 2022: Denza D9, MPV mewah pertama Denza, diluncurkan. Mobil ini tersedia dalam versi plug-in hybrid (PHEV) dan baterai listrik (BEV).
  • 2023: Denza meluncurkan seri N, diawali dengan Denza N7 (listrik) dan Denza N8 (PHEV). Denza mencapai penjualan kumulatif No. 1 di pasar MPV.
  • 2024: BYD mengakuisisi 100% saham Denza. Denza Z9 GT diluncurkan. Denza memasuki pasar internasional di Kamboja, Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Denza mencapai lebih dari 300.000 pesanan kumulatif secara global.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya