Masuk Era Elektrifikasi, Scania dan Transjakarta Kerjasama Kembangkan Bus Listrik

PT United Tractors sebagai distributor resmi bus Scania berencana untuk kerjasama dengan PT Transjakarta untuk mengembangkan bus listrik

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Mar 2020, 19:24 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 19:24 WIB
Scania Pamer Bus Untuk Transjakarta (Arief A/Liputan6.com)
Scania Pamer Bus Untuk Transjakarta (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors sebagai distributor resmi bus Scania berencana untuk kerjasama dengan PT Transjakarta untuk mengembangkan bus listrik. Nantinya, keduanya akan membangun sebuah sistem yang dinamakan Opportunity Charging di Indonesia.

"Pemerintah DKI Jakarta atau Transjakarta harus menyiapkan infrastrukturnya (charging), karena bus kami bukan overnight charging tapi opportunity charging," jelas Direktur PT United Tractors Tbk, Loudy Irwanto Ellias, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lanjut Loudy, sistem opportunity charging, adalah model pengisian daya yang diletakan di sejumlah titik pada jalur bus atau di halte. Jadi, ketika bus Scania ini berhenti di salah satu halte yang telah ditentukan, maka proses pengisian baterai akan berlangsung.

"Model pengisian baterainya bakal stop and go di beberapa halte," tegasnya.

Sementara itu, keuntungan sistem pengisian opportunity charging ini, adalah baterai yang akan digunakan tidak terlalu besar atau banyak. Jadi, kapasitas untuk kabin penumpang akan lebih besar, dan tidak berbeda jauh dengan bus konvensional.

Sekedar informasi, bus listrik dengan sistem pengisian baterai opportunity charging ini memiliki posisi soket atau colokan di bagian atas bus.

Berbeda dengan bus listrik biasa, yang memiliki tempat pengisian di posisi yang mudah dijangkau, sehingga bus opportunity charging ini butuh infrastruktur khusus.

Bus Transjakarta dari Scania Ini Diklaim Aman Tenggak Solar B100

Panggung Giicomvec 2020 dimanfaatkan United Tractors sebagai distributor resmi Scania di Indonesia untuk memperkenalkan bus tipe K250IB-4x2. Kendaraan ini, rencananya akan digunakan sebagai armada Transjakarta dan diklaim mampu menenggak biosolar B30 sampai B100.

Dijelaskan Harijadi Mawardi, General Manager Truck Operation Division United Tractors, untuk di negera asalnya, Swedia, bus ini ada yang menggunakan full biosolar. Menggunakan mesin yang sama, namun dilakukan pengaturan tertentu karena memperhitungkan kualitas solarnya.

"Seperti di Indonesia, dengan solar yang kurang baik dan interval penggantian filter bahan bakarnya menjadi lebih pendek," jelas Harijadi, di sela-sela peluncuran Scania K250IB-4x2 (Bus BRT), di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Dari segi keamanan, Scania memiliki sistem pengereman handal berupa Anti-lock dan Electronic Braking System (ABS/ EBS). Sedangkan untuk kenyamanan, Scania menggunakan suspensi udara dan transmisi otomatis terbaik di kelasnya.

Bus ini sendiri sudah standar emisi Euro3, dengan mesin diesel berkapasitas 9,0 liter turbo-charged dan intercooler. Dengan spesifikasi tersebut, bus ini mampu menghembuskan daya hingga 450 Tk pada 1.900 rpm dan torsi maksimal sebesar 1.250 Nm pada putaran mesin 1.000 sampai 1.350 rpm.

Dari sisi kabin atau body, Scania K250IB-4×2 dikerjakan oleh karoseri Laksana yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah. Bus ini memiliki desain city line yang cocok untuk perkotaan dan mampu menampung kurang lebih 60 penumpang baik duduk maupun berdiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya