Liputan6.com, London - Jalanan yang kosong akibat pandemi virus Corona Covid-19 rupanya sering disalahgunakan olah para pengguna kendaraan bermotor. Hal ini dijadikan pengemudi nakal untuk kebut-kebutan di jalan raya.
Pastinya polisi yang bertugas akan melakukan tilang terhadap pengendara tersebut. Namun ada saja alasan setiap pengemudi atas tindakannya itu, seperti yang terjadi di London, Inggris.
Advertisement
Dilansir Autoexpress.co.uk, salah satu pengemudi yang berhasil tertangkap mengemudi dengan kecepatan 209 kpj beralasan:
"Saya pikir semakin cepat saya pergi, semakin sedikit pula peluang saya tertular virus Corona," katanya.
Pengemudi yang bandel seperti ini tentunya tak hanya satu. Kepolisian Inggris beberapa kali sudah menangkap pengendara mobil yang berkendara melebihi batas kecepatan.
Tak hanya di Inggris, polisi Amerika Serikat pun juga laporkan banyak pengemudi yang memanfaatkan jalanan sepi untuk kebut-kebutan.
Sumber: Otosia.com
Pengemudi Lamborghini Beralasan Mau Tes Corona Covid-19 Saat Ditilang Polisi
Jalanan yang kosong akibat pandemi virus Corona Covid-19 rupanya sering disalahgunakan. Misalkan saja jalanan yang kosong ini dimanfaatkan untuk kebut-kebutan.
Di berbagai negara, gerakan physical distancing atau di rumah saja sudah diterapkan. Bahkan beberapa sudah menerapkan karantina wilayah secara lokal.
Di wilayah dengan penduduk yang tertib dan disiplin, jalanan benar-benar sepi tanpa lalu lalang. Rupanya hal itu dimanfaatkan beberapa orang untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Seperti diberitakan Car Advice, seorang pengemudi Lamborghini di Sydney, Australia, bahkan mengaku hendak tes virus Corona Covid-19 saat tertangkap ngebut oleh polisi. Dia melajukan Lamborghininya dengan kecepatan 160 kpj di jalanan yang hanya mengizinkan kendaraan melaju 70 kpj.
Advertisement