Liputan6.com, Jakarta - Pelumas atau oli memiliki peran penting untuk menunjang performa mesin kendaraan. Maka dari itu, penggunaan oli memang harus disesuaikan dengan mesin dan bahan bakar yang digunakan di mobil ataupun motor.
Namun, belakangan ini, ada penomena aneh, yaitu penggunaan oli mesin diesel untuk motor matik karena diyakini mampu membersihkan komponen yang bergesakan dengan lebih baik, dan menghasilkan performa lebih enak.
Advertisement
Baca Juga
Namun, adakah efek penggunaan oli mesin diesel di motor matik?
Dijelaskan Agung Prabowo, Technical Specialist PT Pertamina Lubricant, aditif yang dicampurkan dengan oil base disesuaikan dengan kebutuhan mesin yang ada.
Jadi, oli mesin diesel bisa dikatakan tidak cocok dengan motor matik yang menggunakan bahan bakar bensin.
"Motor yang berbahan bakar bensin akan menggunakan bahan bakar yang sulfurnya lebih rendah, sehingga desain pelumasnya juga menyesuaikan," jelas Agung saat memberikan materi saat touring Journalist Max Community, beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bikin mesin rusak
Seperti diketahui, bahan bakar diesel memiliki kandungan sulfur lebih tinggi dibanding bensin. Jadi, oli khusus mesin diesel ini memang membutuhkan aditif untuk menetralisir asam yang berbentuk dari pembakaran bahan bakar bersulfur tinggi, agar tidak menimbulkan korosi di mesin.
Di dalam zat aditif tersebut, ada jenis deterjen dalam oli khusus mesin diesel yang mengandung unsur logam yang apabila berlebihan dapat menimbulkan kerak logam di ruang mesin.
Kerak tersebutlah yang akan menimbulkan masalah di mesin, dalam jangka waktu cepat atau lambat.
"Efeknya bisa saja terlihat dua atau tiga tahun pemakaian, misalnya saat mesin sudah terasa ngempos kompresinya. Paling pas, adalah harus menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan," pungkasnya.
Advertisement