Ada Toyota Corolla Touring Dibalik Menawannya Suzuki Swace

Hasil kolaborasi antara Suzuki-Toyota terus bertambah. Setelah Across yang tak lain kembaran RAV4 meluncur, kini giliran Swace yang merupakan hasil rebadge dari Corolla Touring.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2020, 20:06 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 20:06 WIB
Suzuki
Suzuki Swace. (Suzuki Media UK)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil kolaborasi antara Suzuki-Toyota terus bertambah. Setelah Across yang tak lain kembaran RAV4 meluncur, kini giliran Swace yang merupakan hasil rebadge dari Corolla Touring. Suzuki Swace ini akan menyasar pasar Eropa. 

Desain eksterior memadukan gaya khas estate tanpa meninggalkan estetika sporty. Model baru ini dibuat bersama Corolla di pabrik Toyota Inggris, Burnaston, Derbyshire. Harga cenderung menempel dekat kembarannya. Mulai £ 27,000 atau Rp 522 jutaan.

Jujur saja ia terlihat memiliki rancangan kokoh, proporsi bodi bagian kental. Nyaris sama Toyota Corolla Touring. Hanya saja bumper cenderung membulat, rumah fog lamp senada dengan kisi-kisi berjaring hitam. Sedangkan garis dinamis menjulur ke belakang dari jendela hingga ekor supaya memberi kesan atletis.

Desain muka depan berpusat pada lampu LED bi-beam dan grille heksagonal besar berpola honeycomb. Mata utama ditempatkan dalam satu lekukan kontinu sebagai akesntuasi jembar. Sedangkan bumper, bezel lampu kabut diposisikan dekat dengan tanah untuk mengisaratkan postur tubuh yang gagah nan stabil.

Di Inggris, Swace tersedia dalam tujuh warna berbeda. Mulai dari White Pearl Crystal Shine, Super White, Precious Silver, Black Mica, Dark Blue Mica, Phantom Brown Metallic, serta Oxide Bronze Metallic.

Begitu Anda masuki kabin, tatanan panggung dalam Corolla nyaris tak berubah. Swace dilengkapi sistem multimedia 8 inci berikut fungsi radio, DAB, Bluetooth. Juga audio switch di lingkar kemudi untuk kepraktisan penggunaan.

Sistem ini kompatibel peranti lunak seperti Apple CarPlay di iPhone, Android Auto, MirrorLink. Pengisi daya nirkabel tersedia di konsol depan, bersama dua terminal USB dan AUX yang mudah dijangkau.

PerformaNah, Swace hybrid menggabungkan motor listrik bertenaga kuat dengan mesin bensin 1,8 liter. Tarian empat piston mesin bensin memacu tenaga 72 kW atau 97,8 PS di 5.200 rpm.

Momen puntir optimal tersedia 142 Nm sejak 3.600 rpm. Sedangkan motor listriknya saja mampu mendorong 72 PS dan torsi 163. Sebetulnya mekanikal pacu 16 valve DOHC plus VVT-i terpasang, serupa milik Corolla Altis Hybrid dan Corolla Cross Hybrid.

Tak ayal, transmisi CVT tersemat, memberikan rasa berkendara mulus tapi akselerasi kuat. Serta penghematan bahan bakar berikut emisi rendah 78 g/km (low) lalu 86 g/km (high). Sistem hybrid secara optimal menggerakkan Swace dengan motor, mesin atau perpaduan keduanya. Bergantung pada kondisi mengemudi.

Memanfaatkan motor output tinggi dan kapasitas baterai yang besar, Swace dilengkapi dengan fungsi mode penggerak EV. Artinya kendaraan hanya digerakkan oleh motor, memakai suplai energi dari baterai.

Mode ini dapat digunakan untuk berkendara jarak pendek tanpa suara bising dan niremisi. Jelas lebih hemat bensin saat kendaraan harus menghadapi kemacetan parah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Cocok untuk Harian

Kata Suzuki, Swace menawarkan kenyamanan berkendara, pengendalian stabil juga responsif. Sebab rancangan pusat gravitasi rendah dan suspensi disetel dengan baik.

Desain kap mesin maupun penempatan baterai hybrid di bawah jok belakang, membantu mengurangi gaya tarik bumi pada mobil. Jadi saat mobil melesat kencang di tikungan, cenderung minim body roll.

Tak hanya itu, suspensi depan MacPherson strut dan double wishbone di belakang turut membantu stabilitas handling.

Untuk akomodasi berkendara, Anda bisa memilih tiga mode berkendara sesuai dengan preferensi atau kebutuhan mengemudi.

Pertama Normal. Mobil memberikan keseimbangan optimal antara kenyamanan berkendara, stabilitas dan penghematan bahan bakar. Cocok bagi mobilitas harian.

Kedua tersedia Eco. Sistem menolong pengemudi berakselerasi lebih santai. Fokusnya irit bahan bakar melalui respons throttle yang lebih bertahap dan penggunaan AC diminimalisasi. Pas digunakan selama mengemudi di kemacetan kota (stop-and-go).

Gaya berkendara ketiga, Sport. Ia mengontrol sistem hybrid untuk memberikan akselerasi tangkas dan bertenaga. Pada mode ini seolah melepas jeratan ECU dalam membatasi gerak mobil. Respons berkendara lincah didapat.

Apalagi saat mobil melibas jalan bebas hambatan atau di medan berliku. Namun demi mengimbangi performa itu, pabrikan membekali sejumlah perangkat bantuan.

Mirip Toyota Safety Sense

Semacam Toyota Safety Sense. Apa saja isinya? Ada Simple-Intelligent Parking Assist (S-IPA). Fungsinya membantu pengemudi saat berbelok ke tempat parkir.

Atau berangkat dari tempat parkir paralel, dengan memberikan panduan audio dan visual sambil mengoperasikan setir secara otomatis.

Sistem ini menggunakan sensor gelombang ultrasonik untuk penginderaan. Bahkan memungkinkan parkir akurat di ruang sempit.

Lalu Pre-Collision System guna mencegah tabrakan dari kendaraan lain, pejalan kaki. Peranti memantau jalan di depan dengan radar gelombang milimeter dan kamera monokuler.

Kemudian menerapkan bantuan pengereman otomatis jika diperlukan. Lantaran konsumen sana acuh pada keselamatan. Swice memiliki kehebatan lain berupa LTA, membantu pengoperasian kemudi agar kendaraan tetap di lajur tengah.

Terus sisipan Lane Tracing Assist (LTA), Road Sign Assist (RSA), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Blind Spot Monitor (BSM), Rear Crossing Traffic Alert (RCTA). Terakhir eCall serta Brake Hold. 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya