Corolla Cross Hybrid Dongkrak Penjualan Kendaraan Elektrifikasi Toyota

Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.Salah satu kendaraan HEV yang cukup sukses dipasaran adalah Corolla Cross Hybrid

oleh Septian Pamungkas diperbarui 30 Okt 2021, 20:08 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 20:08 WIB
Resmi memeriahkan pasar otomotif Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi merilis Corolla Cross secara virtual.
Resmi memeriahkan pasar otomotif Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi merilis Corolla Cross secara virtual.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Indonesia pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010. Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.

Salah satu kendaraan HEV yang cukup sukses dipasaran adalah Toyota Corolla Cross Hybrid. Enam bulan sejak diluncurkan, Toyota Corolla Cross Hybrid terjual lebih dari 1.000 unit.

Tercatat, 652 unit terjual pada 2020, namun di sepanjang 2021 telah terjual 1.070 unit atau meningkat 64 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Penjualan Corolla Cross Hybrid memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota," terang Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto.

Sejak 2009 hingga 2021, total penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota telah mencapai 4.975 unit. "Dan selama Januari hingga September 2021 penjualannya (kendaraan elektrifikasi Toyota ) menyentuh angka 1.409 unit," jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, dari total 4.975 unit kendaraan elektrifikasi Toyota yang sudah dipasarkan sejak 2009, kontribusi menurunkan emisi CO2-nya mencapai 300.000 gram untuk per kilometernya.

Dengan hadirnya regulasi CO2 Tax atau pajak berdasarkan emisi, Toyota meyakini hal ini akan meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota sehingga kontribusinya untuk menurunkan emisi karbon juga semakin besar.

Sebelum adanya penerapan regulasi CO2 Tax, perbedaan harga kendaraan hybrid dan non-hybrid mencapai Rp 50 juta hingga Rp 160 Juta per unit.

Namun dengan adanya implementasi CO2 Tax, perbedaan harga turun berkisar Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per unit dengan harga terjauh sekitar Rp 100 juta lebih sedikit.

"Kami optimistis, penerapan regulasi karbon ini akan makin meningkatkan kontribusi bagi penurunan emisi CO2 dari keberadaan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia karena harganya semakin kompetitif bagi pelanggan," ujar Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kendaraan Elektrifikasi Toyota Secara Global

Selain mempersiapkan untuk memproduki kendaraan hybrid di Indonesia pada 2022, Toyota juga telah menghadirkan EV Smart Mobility di Nusa Bali dan akan dikembangkan ke daerah destinasi wisata lainnya di Indonesia dalam upaya makin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi bagi masyarakat.

Untuk diketahui, secara global Toyota memiliki 55 line-up kendaraan elektrifikasi mulai yang terdiri dari kendaraan berteknologi HEV, PHEV, BEV, maupun FCEV dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit setiap tahunnya dan telah mengurangi total kumulatif emisi karbon sebesar 140 juta ton dalam waktu lebih dari 20 tahun.

Pada 2030, Toyota menargetkan penjualan lebih dari 30 juta unit lebih kendaraan elektrifikasi dengan penjualan tahunan sebesar 5,5 juta di seluruh dunia.

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya