Liputan6.com, Jakarta - Secara urutan, model terbaru Honda Mobilio harusnya lahir lebih dulu ketimbang BR-V. Namun pada kenyataannya, All New Honda BR-V lah yang meluncur lebih dulu.
Jika melihat ke belakang, BR-V merupakan model yang dibangun dari platform Mobilio. Garis bodi, dan komponen yang digunakan banyak memiliki kesamaan.
Dan kini, generasi kedua BR-V dibangun menggunakan platform baru. Lalu apa alasan PT Honda Prospect Motor (HPM) mendahului BR-V ketimbang Mobilio?
Advertisement
"Karena market LSUV kami lihat berkembang cepat. Naik terus market-nya dari 9, 10, 11 sekarang udah 14 persen lebih," terang Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) di Karawang, Jawa Barat, Senin (29/11/2021).
Dirinya juga menjabarkan jika market LMPV yang dihuni Honda Mobilio masih di atas 16 persen, lalu nomor satu dihuni LCGC dengan 17 persen lebih.
Lebih lanjut Yusak menyampaikan, pengembangan all new BR-V telah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Dan mobil yang baru akan diproduksi massal pada pertengahan Desember 2021 ini memiliki lokal konten sebesar 84 persen.
Honda sendiri mengaku jika Mobilio masih menjadi bagian dari rencana mereka meski penjualannya tertinggal jauh dari kompetitornya, seperti Toyota Avanza ataupun Mitsubishi Xpander.
"Saat ini kami fokus ke LSUV dulu. Tapi Mobilio tetap kami produksi," kata Yusak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengalah
Produksi Mobilio sendiri terkendala karena keterbatasan chip yang digunakan. Permintaan Brio yang tinggi membuat Honda memaksa mengalihkan chip Mobilio untuk saudara mudanya tersebut.
Yusak juga menepis jika Mobilio sudah tak laku di pasaran. Dirinya menegaskan jika Brio yang saat ini menjadi prioritas produksi.
"(Penjualan) Mobilio masih oke kok. Pesanannya tinggi lho. Cuma karena chip-nya itu enggak ada. Chip-nya itu common dengan Brio. Dan Brio itu permintaan tinggi sekali. Jadi yang diutamakan Brio dulu," ujarnya.
Menurutnya, permintaan Mobilio dalam sebulan mencapai 350-400 unit. "Kemarin di GIIAS juga enggak jelek. on spot 50-an unit. Jadi bukan karena enggak laku. Ini karena ngalah," pungkasnya.
Advertisement