Hati-Hati, Perilaku Buruk Orangtua Saat Mengemudi Bisa Menular ke Anak

Setiap orangtua, wajib rasanya mengajarkan hal-hal baik kepada sang anak, termasuk perilaku saat mengemudi mobil

oleh Arief Aszhari diperbarui 07 Jan 2022, 06:09 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2022, 06:09 WIB
Biarkan Anak Kecil Kemudikan Mobil, Orang Tua Banjir Kritikan
Video menunjukkan orang tua membiarkan anak mereka yang masih kecil kemudikan mobil di jalan raya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orangtua wajib rasanya mengajarkan hal-hal baik kepada sang anak, termasuk perilaku saat mengemudi mobil.

Pasalnya, berdasarkan kesimpulan dari Transport Accident Commision (TAC), organisasi keselamatan jalan raya milik pemerintah negara bagian Victoria, Australia, cara berkendara orangtua atau ayah bisa menurun kepada anak-anaknya.

Dilansir situs TAC, organisasi ini telah melakukan berbagai riset, hasilnya, banyak manusia belajar banyak tentang perilaku mereka dengan mengamati manusia lain. Dari hasil ini, banyak yang berpengaruh.

Di tahun pertama seorang pengemudi baru di Victoria, ternyata terdapat empat kali lebih terjadi kecelakaan fatal dibandingkan dengan driver yang berpengalaman.

Setidaknya penelitian ini dilakukan pada 350 lebih pengemudi muda yang memiliki rentang usia antara 18-25 tahun.

Bahkan meski kini angkanya mengalami penurunan, namun pada 2016, 19 persen pengemudi muda di Victoria mengalami kecelakaan hingga menghilangkan nyawa.

Sementara itu, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) atau Biro Keselamatan Transportasi Australia meyatakan, dari penelitian yang telah dilakukan belum lama ini ada beberapa alasan mengapa pengumdi muda mengalami kecelakaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan

Cara mengemudi orang tua akan menurun ke anak
Sebuah penelitian Transport Accident Commision menyimpulkan, prilaku mengemudi orang tua akan menurun kepada anaknya. (TAC)

Ada berbagai alasan pengemudi baru mengalami kecelakaan, antara lain:

1. Kurang pengalaman

2. Kemampuan dan pengetahuan terbatas

3. Meremehkan risiko

4. Sengaja mencari risiko yang berat (nekat)

5. Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Ada pun untuk mendapatkan SIM di Victoria, Australia, ternyata tak banyak berbeda dengan di Indonesia, mereka harus terlebih dahulu belajar secara teori, kemudian melakukan pengujian P1 dan P2.

 

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya