Terapkan Sistem Pembayaran Digital, Anak Usaha SMCB Gaet Standard Chartered

Solusi Bangun Beton melayani berbagai segmen pelanggan, mulai dari para pemilik rumah perorangan hingga kontraktor berskala besar, termasuk BUMN.

oleh Septian Deny Diperbarui 15 Mar 2025, 17:24 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2025, 17:20 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Standard Chartered Indonesia mendukung PT Solusi Bangun Beton, anak perusahaan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dan bagian dari SIG, dalam penerapan sistem pembayaran digital yang dirancang untuk mendigitalisasi transaksi pembelian Dynamix Beton, dan meningkatkan efisiensi di sektor konstruksi Indonesia.

Diluncurkan pada bulan Agustus 2024, DynaPay yang didukung oleh Straight2Bank Pay dari Standard Chartered, merupakan sebuah omni channel dan solusi perbankan digital canggih yang memungkinkan pemrosesan pembayaran cashless yang mulus dan aman, serta memproses informasi secara real-time.

Kerja sama ini berhasil mendukung transformasi digital pada bisnis Solusi Bangun Beton secara signifikan dengan otomatisasi proses order to cash, meningkatkan manajemen arus kas, serta menghadirkan pengalaman bertansaksi secara lebih cepat, efisien, aman dan nyaman bagi para pelanggan Solusi Bangun Beton.

Sebagai penyedia beragam produk dan layanan konstruksi yang inovatif dan berkelanjutan, Solusi Bangun Beton melayani berbagai segmen pelanggan, mulai dari para pemilik rumah perorangan hingga kontraktor berskala besar, termasuk badan usaha milik negara (BUMN). Sebelum implementasi DynaPay, Solusi Bangun Beton menghadapi tantangan dalam proses pemesanan manual, transaksi berbasis tunai, serta rekonsiliasi pembayaran yang memakan waktu dan peningkatan biaya operasi.

Melalui integrasi dengan Straight2Bank Pay dari Standard Chartered, Solusi Bangun Beton telah berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan hasil antara lain, proses sales to order serta pengiriman yang lebih cepat: Waktu pemrosesan penjualan turun dari 48 jam menjadi hampir real-time setelah pelanggan melakukan pembayaran.

Kemudian, akurasi pembayaran yang lebih baik, manajemen arus kas yang lebih baik, kenyamanan dan pengalaman pelanggan yang lebih baik, pembayaran digital meningkatkan keamanan dan meminimalisir risiko transaksi yang tidak sah.

“Standard Chartered bangga bisa berperan aktif dalam mendorong inovasi dan keunggulan operasional di sektor keuangan Indonesia. Keberhasilan penerapan DynaPay merupakan cerminan komitmen kami dalam memberikan solusi keuangan yang transformatif, dan kami bangga bisa mendukung misi Solusi Bangun Beton untuk berkontribusi pada pertumbuhan sektor infastruktur di Indonesia,” jelas Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets, Standard Chartered, Donny Donosepoetro OBE.

 

Digitalisasi

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) resmikan fasilitas produksi beton jadi di Subang, Jawa Barat. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) resmikan fasilitas produksi beton jadi di Subang, Jawa Barat. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)... Selengkapnya

Sementara itu, Asri Mukhtar, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, induk usaha dari PT Solusi Bangun Beton menjelaskan, kolaborasi dalam upaya digitalisasi ini mewakili kepercayaan kami terhadap keahlian dan layanan yang komprehensif, serta komitmen kedua perusahaan yang kuat terhadap aspek keberlanjutan.

"Harapan kami, dengan tambahan fitur kemudahan transaksi ini, semakin banyak pelanggan mendapatkan manfaat dari produk beton siap pakai yang berkualitas dan ramah lingkungan.”

Keberhasilan pengembangan DynaPay yang didukung oleh Straight2Bank Pay, mencerminkan strategi Standard Chartered dalam mendukung perkembangan lanskap bisnis Indonesia melalui inovasi keuangan, transformasi digital dan keberlanjutan.

Dengan mengintegrasikan solusi perbankan yang seamless dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu, Standard Chartered berkomitmen untuk terus membantu industri untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan skalabilitas operasional mereka.

Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Persen

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Sebelumnta, Standard Chartered merevisi perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia dari sebelumnya 5,1 persen menjadi 5 persen pada 2025.

Senior Economist Standard Chartered Indonesia, Aldian Taloputra menuturkan,hal itu mencerminkan momentum yang stabil yang berlanjut dari 2024.

Adapun dampak dari meningkatnya perselisihan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China diperkirakan bersifat terbatas mengingat ketergantungan Indonesia lebih besar pada permintaan domestik.

"Namun, kebijakan perdagangan baru dari AS dapat menjaga suku bunga AS tetap tinggi, sehingga membatasi ruang untuk stimulus kebijakan dari bank sentral dan pemerintah," ujar Aldian dalam acara Global Research Briefing (GRB) H1 2025, seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (21/1/2025).

Pengeluaran rumah tangga akan meningkat secara bertahap sebesar 4,9 persen pada 2025 didukung oleh berlanjutnya belanja kesejahterana sosial (social welfare spending), inflasi yang terkendali, pembalikan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan menguatnya pasar tenaga kerja secara berkelanjutan.

“Sementara itu, rata-rata inflasi diperkirakan mencapai 2,4 persen pada 2025, berkat normalisasi harga pangan dan stabilnya harga BBM dan listrik yang disubsidi pemerintah,” kata dia.

Terkait kebijakan moneter, Standard Chartered prediksi Bank Indonesia akan memotong suku bunga hingga 50 basis poin pada semester kedua 2025, asalkan pelonggaran lebih lanjut dari The Fed dan penurunan hasil US Treasury mampu menstabilkan nilai tukar rupiah.

Pada Desember 2024, Bank Indonesia memilih untuk menahan suku bunga meskipun sebelumnya diharapkan untuk melakukan pemotongan karena meningkatnya tekanan pada rupiah. Namun, saat ini Bank Indonesia tengah memperkuat operasi pasar terbuka (OMO) dengan menjaga jarak antara imbal hasil 12M SRBI dan 2Y UST tetap lebar, sambil mempertahankan suku bunga acuan.

 

Bank Indonesia Perpanjang Insentif

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kendati perekonomian Indonesia relatif masih resilien, Menkeu tetap menyampaikan bahwa pemerintah tetap mewaspadai adanya turbulensi global yang terjadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Bank Indonesia juga memperpanjang insentif likuiditas kepada bank-bank yang memberi pinjaman pada sektor padat karya dan siap memperluas insentif tersebut jika pertumbuhan ekonomi menunjukkan kelemahan lebih lanjut atau jika tingkat suku bunga global yang tinggi secara persisten membatasi ruang untuk pemotongan suku bunga tambahan.

Pengembangan infrastruktur dasar antara lain jalan, pelabuhan, dan kereta api untuk meningkatkan konektivitas kemungkinan akan terus berlanjut, namun proyek-proyek tersebut mungkin akan berkaitan dengan prioritas Presiden Prabowo (seperti pangan, energi, dan perumahan).

Dengan ruang fiskal yang terbatas, Standard Chartered memperkirakan pemerintah akan mendorong peran lebih banyak dari sektor swasta. Standard Chartered menilai investasi asing langsung (FDI) akan sangat berperan dalam membawa teknologi yang diperlukan untuk membangun kapasitas industri pengolahan domestik.

"Kami tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2025. Konsumsi domestik yang kuat dan inisiatif pembangunan infrastruktur pemerintah yang sedang berjalan, akan terus mendukung ketahanan ekonomi, bahkan di tengah berbagai faktor ketidakpastian eksternal,” ujar Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei, and the Philippines) Standard Chartered Rino ‘Donny’ Donosepoetro,.

“Kami percaya bahwa fundamental positif ini akan mampu membantu mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Indonesia secara jangka panjang,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya