Kemenhub Jepang Cabut Sertifikasi 4 Mesin Hino karena Data Emisi Palsu

Kementerian Perhubungan Jepang akan mencabut sertifikasi Hino Motors Ltd untuk empat mesin.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Okt 2022, 17:44 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 19:04 WIB
Konversi ke CNG, Hino Mengaku Siap
Hino juga menyediakan mekanik khusus untuk menangani bus berbahan bakar CNG yang memerlukan keahlian khusus.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan Jepang akan mencabut sertifikasi Hino Motors Ltd untuk empat mesin. Hal tersebut merupakan buntut dari kasus penyerahan data emisi yang tidak sesuai.

Langkah tersebut juga akan berlaku untuk kendaraan Toyota Motor Corp dan Isuzu Motors Ltd yang menggunakan salah satu mesin Hino. Pencabutan sertifikasi tersebut, akan diumumkan secara resmi oleh pihak kementerian pada Jumat 25 Maret.

Sebelumnya, Hino Motors telah mengakui menyerahkan data emisi dan konsumsi bahan bakar palsu kepada otoritas transportasi Jepang. Bahkan, anak perusahaan Toyota ini menangguhkan kendaraan dengan mesin yang menggunakan angka dalam data tersebut, dan mungkin tidak memenuhi standar Jepang.

Dilansir Kyodo, penggunaan data palsu tersebut telah dilakukan sejak 2016, dengan telah menjual setidaknya 115.526 unit kendaraan dengan mesin yang disertifikasi oleh pemerintah berdasarkan data yang dicurangi tersebut.

"Karyawan merasa tertekan untuk mengikuti jadwal yang ketat dan memenuhi target numerik," kata Presiden perusahaan Satoshi Ogiso dalam konferensi pers di Tokyo yang juga dihadiri oleh Ketua Yoshio Shimo.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penjualan Ditangguhkan

Hino
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menghadirkan depo suku cadang di wilayah Kalimantan Tengah, Barat dan Selatan. (ist)

Hino juga mengungkapkan, sekitar 35 persen atau 22 ribu unit kendaraan dari penjualan domestik tahunannya diperkirakan akan ditangguhkan. Selain itu, jenama kendaraan komersial ini juga telah melaporkan masalah ini ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, serta Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.

"Perilaku itu menghancurkan kepercayaan pelanggan dan menabur keraguan ke dalam akar proses sertifikasi," kata kementerian transportasi negara itu dalam siaran pers.

Hino juga mengungkapkan, jika Departemen Kehakiman AS, telah meluncurkan penyelidikan atas masalah tersebut.

Perusahaan asal Negeri Matahari terbit ini telah melakukan penyelidikan internal terhadap inspeksi pra pengiriman kendaraan untuk pasar domestik. Hal tersebut, dilakukan setelah malpraktik dalam sertifikasi mesin yang diproduksi untuk pasar Amerika Utara ini terungkap.

Infografis Mobil Kepresidenan RI

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya