Liputan6.com, Jakarta- Lonjakan harga lithium, sebagai bahan utama baterai mobil listrik tampak tak terbendung. Lithium karbonat mencapai rekor banderol US71.315 per ton di Cina, menurut data Asian Metal Inc.
Disitat dari Autoblog, Senin (19/9/2022), harga lithium ini tiga kali lipat lebih mahal dibanding tahun lalu. Kenaikan banderol bahan utama baterai mobil listrik ini, terjadi di tengah lonjakan permintaan yang kuat, serta gangguan di pusat produksi domestik.
Dukungan konsumen terkait kendaraan energi baru semakin meningkat, di tengah transisi global dari bahan bakar fosil. Asosiasi Mobil Penumpang China, telah menaikkan perkiraan penjualan kendaraan listrik ke rekor 6 juta unit pada 2022.
Advertisement
Jumlah tersebut, dua kali lipat lebih besar dibandingkan total pada 2021, dan juga penggunaan baterai di Cina juga diperkirakan naik hampir dua kali lipat, menurut sumber Bloomberg.
Sementara itu, krisis listrik selama Agustus di Provinsi Sichuan, rumah bagi lebih dari seperlima produksi lithium Cina, menyebabkan pemadaman listrik selama dua pekan, dan menghambat pasokan di pasar yang memang sudah tertekan.
“Produksi dan penjualan EV tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir,” menurut Rystad Energy, sebuah perusahaan riset, yang menambahkan ada kekhawatiran apakah krisis listrik China dapat kembali terjadi pada musim dingin ini, ketika permintaan untuk pemanas meningkat.
"Ini dapat menyebabkan kekurangan daya baru dan memukul operasi lithium," tulisnya, mengharapkan harga tetap kuat di sekitar level ini hingga akhir tahun.
Pertemuan
Cina sendiri telah mengadakan pertemuan untuk meninjau perkembangan, dan meminta perusahaan-perusahaan top untuk membantu menstabilkan harga, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina.
Produsen tidak boleh berkolusi dalam penetapan harga, dan tidak mengutip harga yang jauh menyimpang dari biaya. Dari sisi lain, Pemerintah Negeri Tirai Bambu ini, juga akan mengambil langkah-langkah untuk mendorong eksplorasi, menstabilkan impor dan mempromosikan daur ulang (baterai).
Advertisement