Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menegaskan untuk waktu tunggu Suzuki Jimny di Indonesia hanya tinggal dua sampai tiga bulan. Itu berlaku untuk beberapa warna saja yang menjadi favorit para konsumen SUV ikonik asal Jepang tersebut.
Dijelaskan Harold Donnel, 4W Marketing & Business Strategy Director PT SIS, penerimaan Suzuki Jimny saat ini juga masih cukup bagus. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan Jimny masih konsisten di angka 50-an unit per bulan.
"Inden 2 atau 3 bulan, untuk warna hijau stabilo dan tergantung kondisi stok dealership, kalau ada jatah produk bisa ready. Untuk warna lain, itu ready hanya menunggu untuk pengurusan dokumen, sekitar 2 minggu sampai 1 bulan," jelas Harold, kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (19/9/2023).
Advertisement
Sementara itu, untuk penjualan Suzuki Jimny sendiri memang mampu meraih sekitar 15 persen market share di segmen SUV high dua baris. Jumlah tersebut, tentunya naik dibandingkan periode pada 2022.
"Kalau kita compare dengan 2022, itu market share 6 sampai 8 persen. Jadi, ini bagus buat kita," tegas Harold.
Suzuki Jimny sendiri merupakan salah satu mobil yang memiliki banyak penggemarnya di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Tak heran jika calon pemilik harus bersabar untuk memilikinya akibat antrean yang panjang.
Harga fantastis
Beberapa waktu lalu, bahkan saking lamanya waktu tunggu untuk Suzuki Jimny ini, membuat harga model ini cukup fantastis. Versi bekasnya di antaranya dijual lebih mahal dibandingkan harga barunya. Selisih kenaikan harga bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta.
Sebagai informasi, Suzuki Jimny mengandalkan mesin 1.500cc naturally aspirated dengan kode K15B. Mesin ini juga ditemukan pada Suzuki Ertiga non-hybrid dan Suzuki XL7 di Indonesia.
Artinya Jimny menghasilkan tenaga sebesar 102 PS dan torsi 130 Nm. Seluruh tenaga mesin disalurkan ke setiap roda melalui sistem penggerak empat roda (4WD). Pilihan transmisinya adalah manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan.
Advertisement