Seperti Mobil Penumpang, Nissan Atlas Dilengkapi Fitur Keselamatan ADAS

Liputan6.com, Jakarta - Nissan Atlas yang baru-baru ini diluncurkan Nissan Motor Co., Ltd. telah dilengkapi dengan sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS). Teknologi keselamatan lengkap yang biasa ditemui pada kendaraan penumpang itu sengaja dihadirkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

Di bangun menggunakan basis Isuzu Elf, Nissan Atlas dibanderol 6.017.000 yen atau setara Rp 624,17 juta untuk transmisi manual dan matik DCT dipatok 6.231.500 yen atau Rp 646,42 juta.

Seperti halnya Isuzu Elf generasi anyar 2023, Nissan Atlas mengusung mesin diesel berkapasitas 3.000 cc berkode 4JZ1-TCS. Jantung pacu sanggup memompa daya sebesar 150 PS berikut momen puntir maksimum 375 Nm.

Distribusi daya ke gardan belakang melalui transmisi manual lima percepatan. Opsi lain menggunakan otomatis 9 percepatan DCT (kopling ganda).

Fitur keselamatan canggih di dalam Atlas berupa Intelligent Emergency Braking, Vehicle Dynamics Control (VDC) dan Lane Departure Warning (LDW) jadi perlengkapan standar di semua model.

Lalu ada All Speed Inter-Vehicle Cruise (FACC) dan Lane Keep Assist (LKA) sekarang tersedia sebagai opsi untuk pertama kalinya di kendaraan komersial Nissan.

Selain itu, truk dibekali Driver Status Monitor (DSM), yang mendeteksi kondisi pengemudi dengan kamera khusus. Termasuk sisipan Driver Emergency Response System (EDSS), berfungsi mengontrol kendaraan agar berhenti jika terjadi kendala.

Sistem gabungan keamanan ini diklaim melindungi pengemudi dan berkontribusi terhadap pencegahan kecelakaan serius. 

Yang jadi pembeda desain dengan Isuzu Elf, Nissan Atlas menggunakan grille persegi panjang berbalut cat hitam. Tak lupa kisi-kisi berjaring diterapkan. Sorot utama memakai LED, berikut garis DRL di bagian tepi rumah lampu.

Untuk pasar Jepang, perusahaan memberikan lima pilihan warna: putih, biru, silver metalik, abu-abu metalik, khaki metalik.

Pengaplikasian Nissan Atlas pun bermacam-macam. Bisa digunakan sebagai kendaraan kargo, truk bak terbuka, boks pendingin dan lainnya.

Nah, saat menilik kabin, sama seperti kendaraan komersial lain. Tapi tampak canggih. Perusahaan membuat beberapa perubahan penting untuk menambah kenyamanan pengemudi.

Interior telah diperluas guna memberi lebih banyak ruang bagi sopir. Generasi anyar memiliki bukaan pintu lebih besar.

Pengguna mudah masuk maupun keluar truk. Bahkan posisi pedal telah disesuaikan agar memastikan mereka dapat dengan mudah mencapai posisi yang diinginkan sebelum berkendara di jalan raya.

Banyak sekali tombol multi-fungsi di bagian setir, seperti cruise control dan pengaturan fitur. Di varian tertinggi, ia tetap menggunakan panel meter jarum analog plus MID digital.

Model pengaturan pendingin kabin pakai kenop putar. Lalu buat hiburan, hanya terpasang head unit single din tanpa layar.

Makin menarik sebab rem tangan sudah auto hold dan electric parking brake. Bagaimana, apakah fitur itu berlebihan jika diterapkan di kendaraan komersial Indonesia?

Sumber: Oto.com