Liputan6.com, Jakarta - Isuzu Motors Jepang akan meluncurkan bisnis baru berbasis truk listrik baterai yang dapat diganti dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu.
Dilansir Nikkei Asia, Isuzu berencana untuk mengembangkan truk listrik untuk pengiriman ke toko swalayan dan pengumpulan sampah. Truk ini bertujuan untuk memulai uji coba pada tahun 2025 dengan baterai yang dapat ditukar.
Baca Juga
Truk listrik saat ini membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk mengisi ulang daya dan tidak dapat bersaing dengan truk diesel konvensional dalam hal efisiensi pengiriman.
Advertisement
Hanya sekitar 1,2 persen kendaraan komersial yang dijual secara global pada tahun 2021 adalah kendaraan listrik, termasuk kendaraan hibrida, menurut Yano Research Institute yang berbasis di Tokyo.
Sistem penukaran baterai diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kendaraan listrik seiring dengan semakin meluasnya penggunaan kendaraan listrik, yang berpotensi memainkan peran kunci dalam upaya dekarbonisasi.
Sistem seperti itu sudah dikembangkan untuk kendaraan komersial ringan. Honda Motor dan perusahaan logistik Jepang, Yamato Transport, pada bulan Oktober mengumumkan bahwa mereka akan memulai uji coba penggunaan mobil listrik komersial ringan dengan baterai yang dapat ditukar untuk pengiriman.
Baterai yang dapat ditukar juga menyebar di negara-negara seperti Cina dan India. Perusahaan rintisan mobil listrik asal Tiongkok, Nio, meningkatkan jumlah stasiun penukaran baterai di negara tersebut, serta memasang lebih banyak fasilitas pengisian ulang.
Cara Jitu Isuzu Astra Motor Indonesia Meningkatkan Kualitas dan Pengetahuan SDM
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengajak media nasional Indonesia untuk berkunjung ke pabrik Isuzu – Fujisawa Plant yang berlokasi di Fujisawa-Shi, Kanawaga, Jepang.
Isuzu Fujisawa Plant rupanya sudah beroperasi sejak tahun 1962, sehingga bisa disebut sebagai salah satu pabrik tertua dan berperan penting bagi Isuzu global untuk memasarkan produk ke lebih dari 150 negara dan mencapai pangsa pasar No.1 di 45 negara pada tahun 2021.
Selain menghasilkan kendaraan niaga, Isuzu Fujisawa Plant menjadi sarana untuk transfer pengetahuan dan kecanggihan manufaktur dari pabrik Jepang ke pabrik Isuzu di Indonesia. Hal ini turut serta mentransfer teknologi dari pabrik Isuzu di produk-produk Isuzu yang diproduksi di Indonesia. Termasuk pula transfer keahlian dan budaya kerja di sisi human capital atau Sumber Daya Manusia (SDM).
IAMI secara rutin mengirimkan SDM-nya untuk menyerap teknologi dan pengetahuan manufaktur di pabrik Isuzu Fujisawa Plant. Setidaknya sejak 2013, IAMI konsisten mengirim karyawan terpilihnya. Menariknya, banyak cerita seru setelah mereka kembali ke tanah air.
Pengalaman tersebut pun tak jarang mengubah pola pikir serta etos kerja. Seperti halnya diceritakan oleh Erwin Sinaga, yang menjadi salah satu peserta dalam program On Job Training (OJT) Isuzu Indonesia di Jepang. Saat ini Erwin bertugas sebagai Officer di Departemen Planning Control Delivery (PCD) Isuzu Indonesia.
“Pengalaman yang paling saya suka, saya belajar bagaimana kejujuran dijunjung tinggi, bahkan terhadap diri sendiri. Kalau kita tidak mampu kerja, ya harus kita utarakan. Sehingga jadi kebiasaan yang baik dan membuat ketertiban. Pernah suatu ketika, ada perayaan di malam hari, paginya sudah rapih lagi (tidak ada sampah). Itu bentuk kejujuran, yang menimbulkan ketertiban. Di pabrik pun seperti itu juga,” beber Erwin.
Advertisement