Ahok Curhat Diserang Banyak Isu Jelang Pilkada

Ahok mengatakan, isu yang menyerang dirinya terus berganti. Di mulai dari isu SARA, hingga isu tentang status sosial pemilihnya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Mei 2016, 14:05 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 14:05 WIB
Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok tak mau ambil pusing dengan berbagai isu yang menyerangnya menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Isu menjelang pilkada kan banyak. Makanya konsistensi isu juga membingungkan, saya nggak mau denger, biarin aja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Pria yang memiliki nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengatakan, isu yang menyerangnya terus berganti. Dimulai dari isu SARA, hingga isu tentang status sosial.

"Dulu menuduh yang pilih saya cuma menengah ke atas, isunya SARA, yang milih saya Tionghoa non muslim. Eh ternyata isu SARA mental, diketawain, orang Jakarta mah main SARA diketawain," ucap Ahok.

Kemudian saat ini, calon gubernur incumbent itu diserang isu jika masyarakat menengah di Jakarta tak mau memilihnya.

"Sekarang main beda lagi nih, yang menengah nggak mau pilih karena PBB nya mahal, izinnya susah. Karena bela pengembang segala macam. Yang pilih saya siapa? Menengah ke bawah katanya yang susah-susah, yang masih dibodohi atau apa. Nggak konsisten," lanjut Ahok.

Terakhir, kata Ahok, isu yang menyerangnya adalah barter dengan pengembang dalam kasus dugaan suap reklamasi Jakarta. Kemudian muncul isu tandingan yakni pengembang membenci Ahok karena suka meminta jatah "preman".

"Terus sekarang nuduh saya belain pengembang. Satu pihak menuduh saya kongkalikong sama pengembang. Bilang Ahok itu barter dengan pengembang, Gubernurnya Podomoro lagi. Eh pihak lain bilang konglomerat pada marah nih sama lu ni Hok. Lalu mau dengar isu yang mana nih coba? Ha ha ha," ujar Ahok tertawa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya