Liputan6.com, Jakarta - Pilkada diperkirakan akan berlangsung dua putaran. Prediksi itu berdasar pada hasil survei Indocon. Tak hanya berlangsung dua putaran, survei tersebut juga menyebut pasangan Ahok-Djarot yang selama ini diprediksi unggul dari dua pasangan lainnya, Anies-Sandiaga dan Agus Sylvi tak lagi berada di posisi teratas.
Indocon mensurvei 575 orang dengan metode wawancara tatap muka terhadap 575 responden. Responden itu ditentukan secara proporsional terhadap proyeksi jumlah pemilih di Provinsi DKI Jakarta yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.
Dari hasil survei itu, elektabilitas Ahok-Djarot menurun drastis. Elektabilitas calon itu terus menurun ke angka 30,1 persen, dari sebelumnya 32 hingga 45 persen.
Advertisement
Responden yang diwawancarai Indocon, dipilih melalui metode multistage random sampling dengan margin error sebesar +/- 4,03 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data ini dimulai pada 18 sampai 30 Oktober 2016.
Menurut Indocon, pasangan Agus Harimutti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapat suara 26,4 persen jika Pilkada diadakan hari ini. Sementara itu, pasangan nomor urut 3, yakni Anies-Sandiaga mendapat suara 21,6 persen dan 22 persen lainnya masih belum menentukan pilihan.
Direktur Utama Indocon, Fajar Nursahid mengatakan dengan hasil seperti itu, Pilkada DKI Jakarta otomatis akan berlangsung dalam dua putaran.
"Dengan proyeksi elektabilitas seperti itu, (tak ada di atas 50 persen), yang merupakan syarat penentuan pemenang, Pilkada dimungkinan akan berjalan dua putaran," ujar Fajar pada wartawan di Ballroom Rajawali, Hotel Ambhara, Minggu (13/11/3016).
Dari survei milik Indocon, Ahok-Djarot akan disusul oleh dua pasangan lainnya. Skenario ini bakal membuat Pilkada dua putaran, dan Agus-Sylviana berpotensi menang.
"Skenario pertama, jika putaran kedua menyisakan Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi, maka pasangan penantang berpotensi unggul 50,4 persen," jelas Fajar.
Jika yang tersisa Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, Anies sebagai penantang juga berpotensi membuat Ahok-Djarot keok. Anies-Sandiaga diprediksi menang dengan perolehan suara 46,3 persen.
Para pemilih dari dua lawan Ahok-Djarot ini, jika dua putaran bakal menjadi sandungan Ahok-Djarot untuk memimpin Provinsi DKI Jakarta dua periode.
"Pemilih yang terbagi ke dalam dua blok, sebagian pendukung yang kalah di putaran pertama akan berpindah mendukung petahana tapi tidak banyak. Sebagian besar dari mereka cenderung akan mengalihkan dukungan pada pasangan penantang (bukan Ahok)," Fajar menandaskan.