Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama tim advokasi Anies-Sandi memberikan keterangannya terkait spanduk fitnah yang mengatasnamakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Pemberian keterangan ini disampaikan langsung Anies Baswedan ditemani Wakil Ketua Tim Media Center Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak dan Ketua Tim Advokasi Anies-Sandi, Agus Otto.
Baca Juga
Anies Baswedan menyayangkan bermunculan banyak kabar fitnah di Pilkada DKI Jakarta 2017 ini terutama yang menyerang dirinya dan Sandiaga.
Advertisement
"Kita ingin Pilkada ini damai, kita ingin Pilkada ini sejuk, kita ingin Pilkada ini tentang warga Jakarta. Fokus kita akan terus ke sana. Cuma beberapa waktu ini, ada yang hobbynya kurang keren, hobbynya bikin fitnah, enggak keren lah kalau fitnah sih, masa Pilkada fitnah?" ujar Anies di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug No.6 Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2017.
Anies pun menunjukkan salah satu spanduk kampanye berisi fitnah terhadap Anies-Sandiaga. Spanduk itu bertuliskan 'Wujudkan Jakarta Bersyariah'. Kemudian di samping spanduk ada tulisan Qanun Jinayat yang berarti peraturan mengenai dosa. Kemudian ada juga tulisan di bawah Qanun Jinayah tersebut, yaitu Perda Wilayatul Hisbah, Ikhtilath, Khalwat, Liwath, Musahaquh, Uqubat Cambuk, Maisir, Khamar, dan Zina.
Dia membantah jika spanduk tersebut dibuat oleh tim sukses Anies-Sandiaga. "Ini contoh spanduk yang ditemukan di berbagai tempat. Bukan bikinan kita, kita enggak pernah bikin spanduk kayak gini dan nampaknya operasinya cukup sistematis, massif karena dikerjakan secara bersama-sama dan pagi-pagi sudah muncul dimana-mana," kata Anies.
Anies Baswedan pun mengimbau kepada semua pihak untuk lebih fokus pada program-program yang diperuntukkan warga Jakarta bukan fokus menyebarkan fitnah di Pilkada ini.
"Saya minta kepada semuanya, yuk kembali Pilkadanya yang keren, ngomong program, bicara tentang warga Jakarta dan kalau sudah pakai fitnah-fitnah kayak gini tuh, seperti kehilangan percaya diri jadinya. Tapi kami santai aja, tidak dimasukin ke hati, nggak ada yang marah-marah, santai, rileks. Kami terus bekerja untuk warga Jakarta," tandasnya.