Hasto: Usul SBY Hentikan Kampanye untuk Fokus Gempa Palu Sejalan dengan PDIP

Hasto menuturkan, gempa Donggala dan Palu yang membuat ratusan orang meninggal, jelas duka bersama bangsa Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Okt 2018, 10:22 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 10:22 WIB
Setelah Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Sebuah masjid mengalami kerusakan berat akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, usulan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghentikan kampanye di wilayah terdampak gempa Palu, sejalan dengan keinginan partainya.

"Seruan Pak SBY untuk mengedepankan bantuan kemanusiaan dan menghentikan kampanye pilpres sejalan dengan seruan PDIP pada 29 September lalu," ucap Hasto Kristiyanto, Senin (1/10/2018).

Dia menuturkan, gempa Donggala dan Palu yang membuat ratusan orang meninggal, jelas duka bersama bangsa Indonesia.

"Seluruh elite bangsa harus bersatu. Kedepankan kemanusiaan, gotong royong dan belarasa. Gempa dan tsunami tersebut semakin menyadarkan kita pentingnya cepat tanggap darurat. Semua Partai, tim kampanye dan seluruh tokoh harus bersatu membantu rakyat yang menjadi korban," ungkap Hasto.

Dia juga mengingatkan, solidaritas seperti ini haruslah terus dijaga. Karena sudah menjadi bagian budaya bangsa Indonesia.

"Solidaritas bangsa untuk kemanusiaan melalui gotong royong bagi korban bersifat wajib karena itulah kultur bangsa," kata Hasto.

Dia pun menegaskan, ke depan, kerja sama seluruh partai di DPR bersama pemerintah untuk mengedepankan mitigasi bencana sangatlah penting. Sebab Indonesia yang berada di jalur ring of fire, harus kedepankan mitigasi bencana.

"Indonesia bisa belajar dari Jepang, bagaimana rakyat dimulai dari TK, SD, hingga universitas dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi bencana alam, termasuk gempa," Hasto memungkasi.

Berhenti Sejenak

Sebelumnya, SBY menyarankan agar untuk sementara waktu paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan.

Dia bercerita, menghentikan sementara kegiatan kampanye pernah dilakukan pada Pilpres tahun 2009 dulu. Kala itu, dirinya sebagai capres dan Jusuf Kalla cawapres dijadwalkan melakukan kampanye.

Selain menghentikan kampanye, SBY menyatakan juga pernah menyerukan gencatan senjata saat tsunami dan gempa bumi menghantam Aceh dan Nias. Saat itu di Aceh masih dalam situasi operasi militer.

Dia melanjutkan, bersama-sama mengatasi keadaan, menyelamatkan para korban yang masih diselamatkan sambil segera melakukan tanggap darurat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya