KPAI Butuh 2 Pekan Usut Otak Video Siswa Pramuka Serukan Ganti Presiden

KPAI akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengusut kasus itu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Okt 2018, 13:27 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2018, 13:27 WIB
Ketua KPAI Susanto Minta Remaja Hina Jokowi Dimaafkan
Ketua KPAI Susanto Minta Remaja Hina Jokowi Dimaafkan. (Liputan6.com/Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih mendalami video anggota Pramuka yang menyerukan 2019 Ganti Presiden. Ketua KPAI Susanto menjelaskan, lembaganya akan melakukan penelitian mendalam.

"Tapi karena ini menyangkut pengaduan, kami SOP kita biasanya mendalami lebih jauh terkait materi pengaduan yang diberikan ke kita," ucap Susanto di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).

KPAI juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Tanda tanya yang ingin diungkap KPAI adalah aktor utama di balik video itu.

"Adakah, katakanlah aktor utamanya. Siapa saja yang terlibat, apakah ini atas Instruksi partai politik atau kelompok tertentu. Ini kan bagian dari pendalaman yang lebih jauh," ungkap Susanto.

Namun, ia tak mau menduga-duga siapa yang membuat skenario video itu. Yang pasti, hal itu akan menunggu hasil investigasi KPAI.

Lembaga ini setidaknya perlu waktu 2 pekan untuk menelusuri hal ihwal video tersebut. Hasilnya, menurut Susanto, akan dilaporkan kepada stakeholder terkait.

"Insyallah 2 minggu. Mohon bersabar, lebih cepat lebih baik. Biasanya enggak begitu lama. Kalau ada dugaan mengarah eksploitasi anak, maka tentu kita sampaikan ke Bawaslu," pungkasnya.

 

Aduan ke KPAI

Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Hukum Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irfan Pulungan, Kamis 18 Oktober 2018, melakukan pengaduan ke KPAI. Pihaknya, meminta video anak-anak berseragam Pramuka yang menyerukan 2019 Ganti Presiden diusut.

Saksikan video pilihan di bawah ini 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya