Soal Terorisme yang Jadi Fokus Jokowi dan Prabowo Jelang Debat Pilpres 2019

Tema terorisme dinilai akan menjadi perdebatan yang menarik antara dua paslon capres-cawapres dalam debat perdana Pilpres 2019.

oleh Anri Syaiful diperbarui 17 Jan 2019, 17:05 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 17:05 WIB
Rapat Persiapan Debat Capres-Cawapres di KPU
Ketua KPU, Arief Budiman (tengah) memimpin rapat koordinasi persiapan debat pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (19/12). Rapat membicarakan persiapan debat pasangan capres-cawapres Pilpres 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Isu terorisme adalah tema keempat dalam debat Pilpres 2019 yang perdana. Tema sebelumnya adalah isu hukum dan hak asasi manusia (HAM), dan korupsi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar secara perdana debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) mulai pukul 20.00 WIB.

Debat Pilpres 2019 yang perdana ini melibatkan dua pasangan calon (paslon) presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Mereka adalah paslon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Acara debat dibagi menjadi enam segmen. Segmen pertama penyampaian visi misi, kedua dan ketiga menjawab pertanyaan para panelis. Segmen keempat dan kelima debat antarkandidat dan yang keenam adalah pernyataan dari masing-masing pasangan capres-cawapres.

Moderator dalam debat perdana Pilpres 2019 adalah Ira Koesno dan Imam Priyono. Adapun enam panelis adalah Agus Rahardjo, Hikmahanto Juwana, Bagir Manan, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, dan Margarito Kamis.

Tentunya, tema debat Pilpres 2019 yang perdana ini akan menjadi pertaruhan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga dalam menjawab isu-isu yang menjadi pertanyaan publik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bakal Jadi Debat Menarik

Jokowi dan Prabowo Subianto. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Jokowi dan Prabowo Subianto. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf menitikberatkan pada penindakan hukum untuk mengatasi terorisme. Selain itu, dalam visi-misi yang dikumpulkan ke KPU, mereka juga berjanji akan mengurangi radikalisme.

Berikut kutipan visi-misi Jokowi-Ma'ruf terkait penanggulangan terorisme:

"Meningkatkan upaya terpadu untuk menanggulangi terorisme, mulai dari peningkatan pemahaman ideologi negara untuk mengurangi radikalisme, pengembangan sistem pendidikan, hingga penguatan sistem penegakan hukum untuk mengatasi tindakan terorisme."

Sedangkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga fokus pada penguatan aparat untuk mengatasi terorisme. Mereka menuliskan satu poin terkait isu terorisme dalam visi-misi, yakni termasuk dalam program aksi politik, hukum, dan pertahanan keamanan (hankam).

Tema terorisme dinilai akan menjadi debat yang menarik antara dua paslon capres-cawapres. "Tema terorisme sangat penting karena menyangkut masa depan ideologi Indonesia, yakni Pancasila," ujar pengamat terorisme UI Ridlwan Habib di Jakarta, 14 Januari 2019, seperti dilansir merdeka.com.

Menurut Ridlwan, publik menunggu pendapat para capres tentang penanganan ideologi pro terorisme. "Apakah dengan pendekatan lunak atau pendekatan keras, apakah TNI akan masuk secara dominan atau tetap Polri sebagai penjuru utama," katanya.

Ridlwan menjelaskan, masih ada masyarakat yang menganggap terorisme itu rekayasa. Padahal hingga saat ini sudah ratusan orang divonis di pengadilan. "Ini akan menarik ketika masing-masing capres nanti menjelaskan soal itu," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya