Agum Gumelar: Pepabri Netral di Pilpres, Tapi Individu Bebas Memilih

Dia menyadari, pasti akan ada perbedaan dari para purnawirawan. Namun, itu hal yang biasa dan harus dihormati.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Feb 2019, 21:25 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 21:25 WIB
20161012-Kisruh Lokasi Kongres, Ketua Komite Pemilihan PSSI Angkat Bicara-Jakarta
Ketua Komite Pemilihan PSSI, Agum Gumelar memberi keterangan terkait kisruh penetapan lokasi kongres PSSI 2016, Jakarta, Rabu (12/10). Agum mendesak kepada PSSI untuk segera menyelesaikan semua persiapan kongres. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengatakan, organisasinya tetap netral di Pemilu 2019.

"Tapi sebagai individu, masing-masing anggota hak politiknya sudah sama dengan masyarakat biasa. Punya hak memilih," kata Agum di Jakarta, Selasa (5/2/2019).

Dia menyadari, pasti akan ada perbedaan dari para purnawirawan. Namun, itu hal yang biasa dan harus dihormati.

"Begitu pilpres berakhir tidak ada lagi perbedaan. Hormati apapun yang jadi keputusan demokrasi. Itulah dewasa dalam berdemokrasi," ungkap Agum Gumelar.

Namun, dia mengingatkan, jika memang tidak ada yang suka dengan salah satu kandidat, jangan disalurkan dengan mendukung gerakan radikal.

"Itu keliru besar. NKRI dan Pancasila ini adalah hasil jerih payah, keringat, darah dari para pejuang kita. Terhadap demokrasi ya itu tadi kita harus dewasa dalam berdemokrasi," tegasnya.

Agum sempat menghadiri dukungan dari anak-anak tentara, yang menamakan dirinya sebagai 01 Bravo Cijantung, mendeklarasikan diri mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia menegaskan, di kompleks ini bukan hanya Kopassus saja, tapi banyak kesatuan.

"Ini banyak kesatuan. Tapi konotasi di luar, dengar Cijantung itu Kopassus. Jadi tidak benar di konotasikan hanya Kopassus dan hanya satu komandan," ucap Agum Gumelar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Sosok Pelayan Masyarakat

Dalam kesempatan itu, dia mengajak untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf, namun dengan tidak menghalalkan segala cara. Menurutnya, semua itu ada etikanya.

"Ikuti etika demokrasi. Jangan menghalalkan segala cara," ungkap Agum.

Dia pun menjelaskan alasan kenapa harus memilih Jokowi. Salah satunya sosoknya yang bisa menjadi kepala pelayanan masyarakat.

"Orangnya sederhana baik merakyat dia bisa jadi kepala pelayan masyarakat. Bukan yang arogan. Tuhan sudah berikan kepada kita pemimpin yang tepat untuk bangsa Indonesia," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, puluhan putra-putri Cijantung atau 01 Bravo Cijantung membacakan deklarasinya dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya