Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyoroti atmosfer politik yang kian memanas jelang Pilpres 2019. Menurutnya, seharusnya para elit politik meredam isu pemicu perpecahan di masyarakat. Bukan malah tambah buat kisruh.
"Kalau sudah tiba saatnya pilihan berbeda, yowis rapopo nggak usah dikonfrontasikan secara terbuka, ngomongnya elek. Di tempat lain maki-maki. Biarkan saja kita nonton kontestasi yang baik. Antara leader dan tokoh yang dipercaya juga bisa meredam follower-nya," tutur Ganjar Pranowo saat dialog kebangsaan di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah, Rabu 20 Februari 2019.
Ganjar Pranowo mengaku sangat tidak nyaman saat kontestasi politik datang, isu yang muncul kini banyak soal agama, suku, hingga kelompok. Persoalan itu menjadi potensi pemecah belah kerukunan antar masyarakat.
Advertisement
"Yang nggak pernah ditanyakan rekeningmu berapa," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hidupkan Guyub Rukun
Untuk itu, Ganjar berharap setiap elemen masyarakat dapat meramaikan kembali perkumpulan yang mewadahi kerukunan. Seperti kerja bakti di setiap RT/RW hingga ronda malam.
"Guyub, rukun bersama, ini menjadi penting. Saya meminta untuk kita hidupkan lembaga-lembaga kultural di tingkat desa yang pernah ada, roda siskamling, dialog ada masalah di rembuk, itu sebenarnya yang coba kita praktikan di tingkat dasar. Saling menghormati," Ganjar menandaskan.
Â
Advertisement