Timses Jokowi: Pemilu Belum Kelar, Ngapain Bicara Bagi-Bagi Kursi

Politisi Perindo itu menganologikan elektabilitas Prabowo seperti mobil mogok.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2019, 14:06 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 14:06 WIB
Keakraban Jokowi dan Prabowo Usai Debat Kedua Pilpres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menegaskan, tidak ada pembicaraan jatah menteri. Berbeda dengan kubu Prabowo Subianto yang telah beredar susunan nama calon menteri. Meski dibantah dikeluarkan oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

"Ini pemilu belum kelar. Ngapain ngomongin bagi-bagi kursi?" ujar Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

Politisi Perindo itu menganologikan elektabilitas Prabowo seperti mobil mogok. Perlu ada yang mendorongnya. Maka itu meng-endrose sejumlah nama sebagai calon menteri untuk mengerek keterpilihan.

"Jadi nama-nama menteri dikeluarkan karena mereka susah untuk maju," kata Arya.

Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy memiliki analisis serupa. Menurut dia cara membuka nama calon menteri untuk mengubah konstelasi untuk menaikan suara. Cara itu, kata Lukman tidak bakal berhasil karena karakter bangsa Indonesia.

"Mungkin kalau di luar negeri ngaruh, tapi di Indonesia semakin terjun bebas karena orang Indonesia bilang grasa grusu ya, kemudian bagi orang Jawa pamali. Ibaratnya kalau orang hamil sudah syukuran, ngga masuk itu," kata Lukman.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kursi Menteri

Diberitakan, Di media sosial beredar foto selembar kertas dengan tulisan tangan. Ada sejumlah nama di sana yang disebut-sebut sebagai calon menteri di Kabinet Adil Makmur jika Prabowo-Sandi menang Pilpres 2019.

Beberapa nama yang muncul, Fadli Zon menjadi Menteri Dalam Negeri. Hashim Djojohadikusumo didapuk menjadi Menko Maritim, serta Djoko Santoso menjadi Menko Polhukam.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang dikonfirmasi merdeka.com mengenai daftar ini membantah. Menurut Fadli, belum ada pembagian jatah menteri bagi partai pendukung Prabowo-Sandi.

"Tidak benar. Belum ada untuk menteri," kata Fadli Zon.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya