Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai saat ini lembaga survei banyak yang melakukan framing Pilpres 2019. Sebab, banyak lembaga survei yang kerap memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ya memang tugas mereka framing bukan mencari fakta. Dibayar untuk framing bukan untuk mencari fakta. kalau orang survei untuk memcari tahu apa yang terjadi di masyarakat, itu dia enggak diumumkan karena itu adalah untuk kepentingan pengambilan keputusan objektif klien," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Fahri menilai lembaga survei sering mengungkap data tidak berdasarkan fakta karena arahan dari pemilik modal survei. Salah satunya soal banyak anggota Ormas Front Pembela Islam (FPI) mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Advertisement
"Seperti yang saya dengar pemilih FPI telah beralih kepada Jokowi, kan lucu. Ya memang dibayarnya untuk framing," ungkapnya.
Karena itu, Fahri meminta semua lembaga survei mengungkap siapa pemilik modalnya. Serta mengumumkan apakah lembaga tersebut hanya melakukan survei atau melayani jasa konsultan politik.
"Makanya saya bilang nanti penyelenggara survei harusnya ada etikanya ada hukumnya. harus mengumumkan dia dibayar oleh siapa. survei atau konsultan," ucap Fahri.