Dikeroyok di Pilkada Surabaya, Bagaimana Strategi PDIP Menangkan Eri Cahyadi-Armuji?

PDI Perjuangan harus berusaha keras memenangkan Pilkada Surabaya. Apalagi PDIP dikeroyok hampir seluruh partai pemilik kursi di parlemen.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2020, 12:03 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 12:03 WIB
Rapat konsolidasi pemenangan Pilwakot Surabaya untuk Eri Cahyadi-Armuji, di Surabaya, Minggu (15/11/2020).
Rapat konsolidasi pemenangan Pilwakot Surabaya untuk Eri Cahyadi-Armuji, di Surabaya, Minggu (15/11/2020).

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan harus berusaha keras memenangkan Pilkada Surabaya. Apalagi PDIP dikeroyok hampir seluruh partai pemilik kursi di parlemen.

Untuk diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon no 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen. Sementara Paslon no 2 Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.

Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini memaksimalkan mesin partai. Baik pengurus pusat maupun daerah. Baik pengurus yang masih aktif maupun di luar kepengurusan. Salah satu strategi PDIP adalah menurunkan tokoh 'lawas' yang dikenal masyarakat.

"Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik. Tapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armudji, untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro wong cilik," kata Saleh Mukadar, mantan Ketua DPC PDI P Surabaya ini, Minggu (15/11/2020).

Saleh menjelaskan, kehadirannya bersama kader-kader PDI Perjuangan Surabaya 'lawas' bisa menggerakkan masyakarat untuk memilih calon kepala daerah Surabaya yang bisa menjaga Surabaya agar semakin baik lagi.

Saleh menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman. Sebab, lanjutnya, Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari adanya hiruk-pikuk perpolitikan.

Disinggung banyaknya dukungan orang-orang yang mengklaim 'barisan sakit hati' mendukung paslon lawan, Saleh tak mempersoalkan. Dia meyakini, PDIP dengan mesin partainya mampu menghadapi lawan dan memenangkan Pilkada.

"Itu tidak ada pengaruhnya sama sekali. Mesin partai saya yakin siap," tutupnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Turunkan Cucu Sukarno

Selain tokoh lawas, PDIP juga menurunkan salah satu cucu Proklamator RI Bung Karno, Puti Guntur Sukarno. Puti turun gunung untuk memenangkan jagoan PDIP di kontestasi Pilwali Surabaya ini.

Anggota Komisi X DPR itu menyebut punya faktor kesejarahan di Surabaya. Sebab kota ini adalah kota dimana Bung Karno dilahirkan.

"Maka kemenangan PDI Perjuangan dan calon kita jadi sangat mutlak. Karena ini marwah partai. Pemikiran dan ideologi partai, itu menyerap pemikiran Bung Karno, dan Surabaya adalah kota kelahiran Bung Karno. Ini salah satu penyemangat sehingga Kota Surabaya harus menang," tegas Puti. 

Reporter : Erwin Yohanes

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya