Daftarkan Bacaleg Pemilu 2024, PDIP dan Nasdem Saling Bersua di KPU

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dijadwalkan akan mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Hadirnya PDIP menjadi menarik, sebab ada di hari yang sama dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Mei 2023, 09:12 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 09:12 WIB
Ilustrasi Gedung KPU
Ilustrasi Gedung KPU (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dijadwalkan akan mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Hadirnya PDIP menjadi menarik, sebab ada di hari yang sama dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Hal itu diketahui dari agenda yang diterima awak redaksi Liputan6.com dari tim KPU. Tercatat, PDIP akan tiba pada pukul 10.00 WIB dan disusul oleh Partai NasDem pada pukul 11.00 WIB.

“Update Partai Politik yang akan mengajukan Bakal Calon Anggota DPR RI pada Pemilu Serentak Tahun 2024 ini akan disiarkan live via Youtube KPU RI,” tulis keterangan KPU RI seperti dikutip Kamis (11/5/2023).

Selain PDIP dan NasDem, KPU RI juga dijadwalkan menerima dua partai lain yakni Partai Garuda dan Partai Ummat. Mereka diagendakan tiba pada pukul 13.30 WIB dan 14.30 WIB.

Diketahui, hubungan PDIP dan NasDem saat ini terkesan tidak harmonis. Hal itu dimulai sejak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya.

Anies sendiri dikenal sebagai antitesa dari Presiden Jokowi yang berasal dari PDIP. Menyinggung hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, seharusnya partai yang telah mendeklarasikan sosok calon presiden yang antitesa dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menarik diri kadernya dari kabinet.

Meski tak menyebut partai mana, namun publik meyakoni partai itu adalah NasDemyang telah mendeklarasikan sosok calon presiden untuk 2024, yakni Anies Baswedan.

"Tentu saja ada sesuatu landasan konstitusional yang seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda dan menjadi antitesa presiden yang sedang menjabat muncul kesadaran politik untuk menarik diri," kata dia dalam konferensi pers refleksi akhir tahun PDIP, Jumat 30 Desember 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Panas Dingin Hubungan PDIP dan NasDem

Panas-dingin hubungan PDIP dan NasDem makin diperkiat dengan tidak hadirnya Jokowi pada acara HUT NasDem ke-11. Selain tidak hadir, Jokowi juga tidak mengucapkan ucapan selamat melalui video seperti yang biasa dilakukannya jika tak bisa bertatap muka pada acara-acara penting.

Belum lama ini, terkuak juga Jokowi sengaja tidak mengundang NasDem ke Istana dalam agenda bertemu ketua umum partai koalisi pendukung pemerintahan. Padahal secara the facto, NasDem masih memiliki tiga menteri di kabinet Indonesia Maju, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin dan Mentro Komunikasi Johnny Plate.

Menurut Jokowi, NasDem sudah punya koalisinya sendiri. Dengan kata lain, mereka yang diundang adalah partai-partai yang dianggap presiden masih sejalan dengan dirinya.

"NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerjasama politik yang lain," jelas Jokowi.

"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang disini tahu strateginya. Kan mestinya tidak seperti itu," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya