Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut akan mengubah kultur penerimaan maupun mutasi jabatan di Indonesia. Dia menyebut jika terpilih menjadi presiden akan mengubah kultur lama menjadi meritokrasi.
Meritokrasi yakni sistem sosial di mana hasil seperti kekayaan, pekerjaan, dan kekuasaan diperoleh berdasarkan prestasi, yaitu kecerdasan dan usaha.
Baca Juga
"Kultur itu satu saja, yaitu meritokrasi. Kita ingin merit sistem digunakan. Naik jenjang jabatan bukan karena anak ponakan atau saudara. Tapi karena prinsip Meritokrasi," ujar Anies di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023).
Advertisement
Anies menyebut, meritokrasi juga akan diberlakukan untuk kenaikan pangkat maupun jabatan di Polri, TNI, hingga ASN. Anies tak mau di masa kepemimpinannya ada unsur nepotisme dalam jabatan.
"Begitu juga di kepolisian meritokrasi, di TNI meritokrasi, di ASN meritokrasi. Begitu Meritokrasi menjadi sistem budaya maka kita tahu yamg menjadi pimpinan adalah orang-orang yang paling terseleksi di antara yang ada," kata Anies.
Anies menyebut, serupa dengan olimpiade, mereka yang dikirim untuk lomba adalah yang benar-benar mumpuni dalam bidangnya agar bisa memenangkannya. Begitu juga dengan jabatan, jika diisi oleh orang yang tak mumpuni, maka hasilnya tak akan memuaskan.
"Meritokrasi mengantarkan pada prestasi. Kita ingat mengirimkan anak-anak pada lomba olimpiade dunia dan anak Indonesia hebat di sana, kenapa? Karena mereka terpilih lewat meritokrasi, mereka bukan anak-anak titipan, bukan karena anak pejabat lalu ikut olimpiade, karena mereka terbukti berprestasi, ikut olimpiade," kata dia.
"Indonesia kalau menggunakan Meritokrasi maka prestasi akan muncul satu persatu dari negeri ini," Anies menandaskan.
ASN Diminta Berani Lawan Atasannya yang Minta Tak Netral dalam Pilpres 2024
Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) berani melawan perintah atasannya yang meminta tidak netral di Pilpres 2024.
Dia menyebut, setiap ASN telah disumpah untuk netral dalam setiap kontestasi Pemilu. Anies meminta agar sumpah itu dijadikan alasan untuk menolak permintaan atasannya yang tak netral.
"Bila terima perintah untuk tidak netral, maka jawab, saya pernah disumpah, dan sumpah saya, mengatakan saya harus netral, katakan itu pada atasan, tunjukkan bahwa saya menjaga sumpah," ujar Anies pertemuan terbatas dengan masyarakat Sumatra Utara di GOR Pancing, Deli Serdang, Sumut, Minggu (3/12/2023)
Anies menilai perlawanan terhadap atasan yang meminta tidak netral itu merupakan bakti terhadap negara dan ibu yang telah melahirkan anaknya. Menurutnya, setiap Ibu menginginkan anaknya berani berkata jujur dan memegang janji.
"Kita kirimkan pesan kepada semua, lihatlah wajah-wajah orang-orang jujur di tempat ini, lihatlah wajah ibu-ibu yang menginginkan adanya keadilan dan kejujuran. Mereka yang melahirkan anak-anak bangsa yang pejuang, pada aparat sipil negara, pada penegak hukum, pada KPU, pada Bawaslu," kata Anies.
"Jangan pernah khianati ibu-ibu kita, melahirkan anak-anak kita untuk Indonesia yang lebih baik," Anies menambahkan.
Advertisement