Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
Dalam pengumuman calon kepala daerah yang diusung PSI di Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024), sang pembawa acara memanggil calon gubernur Jakarta yang akan diusung PSI. Sosok tersebut pun naik ke atas panggung sambil mengenakan helm full face.
Baca Juga
Saat sosok tersebut naik ke atas panggung, lampu gedung pertemuan seketika mati sehingga membuat hadirin di dalam gedung bergemuruh.
Advertisement
Lampu kembali menyala ketika pria berhelm warna hitam itu berdiri di samping Kaesang Pangarep.
Ketika helm tersebut dibuka, wajah Ridwan Kamil pun terpampang dan langsung disambut gemuruh para hadirin yang datang. Demikian dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Ridwan Kamil juga secara resmi telah diusung Golkar untuk maju menjadi Gubernur Jakarta.
Pria yang akrab disapa RK itu diusung setelah bertemu dengan Airlangga Hartarto yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
Saat ditanya siapa sosok yang tepat untuk mewakili RK, RK mengaku cocok dengan semua sosok yang akan disandingkan.
RK hanya menyerahkan urusan pemilihan Calon Wakil Gubernur Jakarta yang akan mendampinginya ke partai-partai koalisi.
Â
KIM Bakal Umumkan Pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 19 Agustus 2024
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mengumumkan pasangan calon untuk Pilkada Jakarta pada 19 Agustus 2024.
"Secara resminya kami sepakat akan mengumumkan pada tanggal 19 Agustus kemungkinan siang atau sore. Saksikan tanggal mainnya," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Lebih lanjut, saat ditanya apakah pengumuman tersebut akan dihadiri semua partai KIM atau ada partai lain, Dasco tak menjawab secara lugas.
"Nanti untuk mengumumkannya apakah kemudian berapa partai atau semua partai kita akan rencanakan nanti" ujar Dasco.
Perihal siapa sosok yang akan diumumkan, apakah Ridwan Kamil dan Suswono, Dasco tak mengelak. Namun, dia meminta agar seluruh pihak untuk menanti secara resmi pada 19 Agustus mendatang.
"Itu kan nama yang beredar, ada juga ya tadi mungkin Pak Zul sudah ngomong, tapi pokoknya kita resminya umumkan tanggal 19," imbuh Dasco.
Advertisement
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Jika Ditugaskan Megawati
Ketua DPP Bidang Perekonomian PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, siap maju melawan Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024 bila mendapatkan rekomendasi partai.
"Kalau sebagai kader kemana pun, kita siap-siap saja, diperintah, ya siap. Kan tugas, nanti tugaskan," kata Ahok di Kantor DPP PDIP, Jakarta dilansir dari Antara, Kamis (15/8/2024).Â
Ia pun menyerahkan, keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP, dan nantinya akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Adapun Tim Desk Pilkada PDIP terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain, terutama PKB dan PKS.
"Dari sekjen sama tim pilkada, ya, mereka memang melakukan komunikasi terus dengan beberapa partai terutama dengan PKS dan PKB," ucap Ahok.
Ahok mengatakan, dirinya akan menjalankan apa pun keputusan PDIP. Sebagai kader, dia mengaku, selalu menerima dan menjalankan keputusan dan aturan partai.
"Kalau sebagai kader, ini salah satu syarat jadi kader pelopor PDIP itu adalah disiplin berorganisasi. Apapun keputusan dari partai, itu seluruh kader harus taat. Kalau tidak, ya keluar," tegas Ahok.
Sebelumnya, PDIP tak akan membiarkan Ridwan Kamil, calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) melawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Yang jelas PDIP punya kader-kader internal yang potensial. Kita punya Ahok, Bang Rano, itu bisa dipertimbangkan. Selain tadi disampaikan Pak Anies," tambah Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (13/8).
Di sisi lain, ia mengaku PDIP tak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi dengan partai politik lain karena PDIP tak memiliki cukup kursi di DPRD Jakarta.
"Kita perlu kerja sama dengan partai-partai yang lain artinya apa? di Jakarta itu sebetulnya masih banyak potensi pemimpin yang paham dan punya rekam jejak yang baik di Jakarta, ya. Jadi, bukan hanya Ridwan Kamil saja," ucapnya.
Ia mencontohkan, Rano Karno yang memiliki pengalaman memimpin Provinsi Banten. Nama Rano Karno turut dipertimbangkan untuk diusung PDIP pada kontestasi Pilkada Jakarta. Sementara itu, Djarot berkata partainya kini telah membangun komunikasi politik dengan PKB.
"Karena PDIP perlu 7 kursi lagi, ya, kan, 7 kursi lagi paling tidak, ya. PKS misalkan ya, PKS juga butuh 4 kursi lagi, berani tidak misalnya PKS begitu, ya mengusung Pak Ahok misalkan, nah itu luar biasa, misalnya begitu," pungkas dia.