Anies Merapat ke PDIP, RK-Suswono Siap Bertarung di Pilkada Jakarta

Golkar menyebut pertemuan Anies dengan jajaran DPD PDIP Jakarta merupakan hak politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

oleh Muhammad AliTim News diperbarui 25 Agu 2024, 07:22 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 07:22 WIB
Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mendukun terhadap bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mendukun terhadap bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono. (Foto: Liputan6.com/Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Sydzily menanggapi soal pertemuan Anies Baswedan dengan jajaran DPD PDIP Jakarta pada Sabtu (24/8/2024). Dia menilai, langkah itu merupakan hak Anies untuk berkomunikasi politik dengan PDIP.

Ace menyebut, UU Pilkada membuka ruang untuk berkompetisi di Pilgub Jakarta. Dia pun menyatakan, paslon yang diusung KIM Plus, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono siap bertarung di Pilgub Jakarta 2024.

"Ya saya kira di negara demokrasi seperti di Indonesia dan juga secara aturan UU Pilkada memungkinkan bagi proses terjadinya kompetisi," kata Ace, saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (24/8).

"Maka dalam pilkada DKI Jakarta saya kira pak Ridwan Kamil dan Pak Suswono akan siap untuk bertarung di dalam Pilkada DKI Jakarta," sambung dia.

Kendati demikian, Ace menilai, pertemuan Anies merupakan bagian dari sebuah proses demokrasi. Dia pun menyampaikan, pertemuan Anies dengan jajaran DPD PDIP Jakarta merupakan hak politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Jadi ya buat kami itu bagian dari sebuah proses demokrasi. Jadi kalau misalnya pak Anies dtg ke PDIP tentu itu hak beliau untuk berkomunikasi politik dengan PDIP," imbuh Ace.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menilai, partainya dengan Anies Baswedan dipertemukan karena memiliki nasib yang sama. Yakni, dikucilkan dan dieleminasi dari panggung politik.

"Yang pasti Mas Anies dan PDIP dipertemukan oleh satu persamaan nasib, diperlakukan untuk dieliminasi dari panggung politik, dikucilkan dan lain sebagainya. Sehingga kami sama-sama punya persamaan kehendak," kata Basarah, kepada wartawan di Nusa Dua Bali, Sabtu (24/8/2024) malam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesamaan Anies dengan PDIP

Terlebih, kata Basarah, kesamaan yang dimiliki antara Anies dengan PDIP adalah menjadi antitesis dari upaya oligarki politik. Sehingga, persamaan itulah yang menjadi landasan PDIP dan Anies bertemu.

"Kehendak untuk menjadi antitesis dari upaya politik untuk membuat satu keseragaman politik dalam satu sistem oligarki politik. Kesamaan itulah yang hari ini mempertemukan Mas Anies dengan PDIP," ujar dia.

Kendati demikian, perihal apakah PDIP akan mengusung Anies atau tidak di Pilgub Jakarta, Basarah menekankan hal itu menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan.

"Kita tunggu nanti bagaimana keputusan akhir Ibu Megawati Soekarnoputri untuk menentukan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung oleh PDI Perjuangan," imbuh Basarah.

Basarah juga menjawab pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati soal Anies Baswedan harus menjadi kader PDIP jika ingin diusung di Pilkada Jakarta. Ia menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta. Sebab, yang sudah menjadi kader saja bisa berkhianat

Infografis Rencana Rapat Paripurna Kilat DPR Pengesahan RUU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rencana Rapat Paripurna Kilat DPR Pengesahan RUU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya