Mantan Dekan IISIP Jakarta: Jakmania Tampak Lebih Dukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta Jamiluddin Ritonga mengaku terkejut dengan naiknya elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno yang meninggalkan Ridwan Kamil (RK)-Suswono.

oleh Devira PrastiwiArviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 25 Okt 2024, 17:22 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2024, 17:00 WIB
Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024, Setiap Pasangan Calon Sampaikan Visi-Misi
Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan berlangsung dalam enam sesi. Tampak pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta Jamiluddin Ritonga mengaku terkejut dengan naiknya elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno yang meninggalkan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono.

Namun, menurutnya, kenaikan tersebut masih wajar dan ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, kata Jamiluddin, Pramono Anung-Rano Karno mendapat dukungan lebih dari pendukung tim sepakbola Persija yang akrab disapa Jakmania.

"Berkurangnya dukungan Jakmania kepada Ridwan karena dipersepsi sebagai sosok Bobotoh (sebutan untuk pendukung tim sepakbola Persib). Hal ini tentunya menurunkan elektabilitas Ridwan," ujar Jamiluddin kepada Liputan6.com, Jumat (25/10/2024).

"Hal itu tentunya menguntungkan pasangan Pramono-Rano. Para Jakmania beramai-ramai mengalihkan suaranya ke Pramono-Rano," sambungnya.

Yang kedua, lanjut Jamiluddin, terjadinya peralihan dukungan dari Anies Baswedan kepada Pramono Anung-Rano Karno. Ini juga mengakibatkan adanya kontribusi besar dalam meningkatkan elektabilitas Pramono-Rano Karno.

"Jadi dua faktor tersebut membuat elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono menurun drastis. Turunnya suara Ridwan-Suswono ini beralih ke Pramono-Rano," terang Jamiluddin.

Dia menyebut, mengingat hasil survei LSI pada 10-17 Oktober 2024 Pramono Anung-Rano Karno lebih unggul 4,2 persen yaitu dengan jumlah 41,6 persen daripada Ridwan Kamil-Suswono dengan jumlah 37,4 persen.

Jamiluddin yakin peluang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 relatif kecil untuk satu putaran.

"Dengan makin tipisnya jarak elektabilitas dua pasangan tersebut, maka peluang menang satu putaran untuk salah satu calon tampaknya relatif kecil. Diantara dua pasangan ini kiranya akan sulit mencapai elektabilitas 50 plus 1," yakinnya.

Sementara, jika terjadinya dua putaran. Jamiluddin merasa pasangan Pramono Anung-Rano Karno akan diuntungkan dengan beralihnya suara pendukung dari Dharma-Kun.

"Hal itu terjadi karena ada upaya agar pasangan Ridwan-Suswono tidak jadi. Pokoknya asal bukan Ridwan-Suswono. Sikap demikian tentu menguntungkan Pramono-Rano," tutup Jamiluddin.

 

Survei LSI Terbaru: Pramono-Rano 41,6%, RK-Suswono 37,4%, Dharma-Kun 6,6%

Ketiga Cagub Jakarta Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketiga Calon Gubernur atau Cagub Jakarta Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (YouTube KPU Provinsi Jakarta)

Sebelumnya, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 3 Pramono Anung - Rano Karno meraih posisi teratas di Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu berdasarkan hasil yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Rabu 23 Oktober 2024. Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6%, disusul Ridwan Kamil-Suswono 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%.

"Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi, disusul tempat kedua Ridwan-Suswono dan tempat ketiga Dharma-Kun,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei LSI di Channel YouTube LSI Live, Rabu siang 23 Oktober 2024.

Djayadi mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan (23,1%), jujur bersih dari korupsi (15,4%), dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (11,5%).

Apabila melihat hasil berbagai survei Pilkada Jakarta yang ada, terhitung sejak survei LSI (6-12 September 2024), lalu Poltracking (9-15 September 2024), Charta Politika (19-24 September 2024), dan terbaru Survei LSI (10-17 Oktober 2024), maka ada kecenderungan elektabilitas Ridwan Kamil - Suswono turun, Pramono - Rano naik, dan Dharma-Kun stagnan.

"Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi. Hal ini bila melihat ada 14,5% responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50% + 1," kata Djayadi.

 

Masuk ke Putaran 2

Sesi Tanya Jawab Warnai Debat Perdana Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Debat mengangkat tema 'Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global'. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Djayadi memprediksi, paslon yang bisa masuk putaran kedua adalah Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono.

"Ada kemungkinan Pramono-Rano terus naik dan Ridwan-Suwono bisa turun. Atau bisa juga rebound Ridwan - Suswono naik maka kemungkinan dua putaran sangat mungkin," kata Djayadi.

Meski begitu, Djayadi mengatakan, bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung Satu putaran kalau tren Pramono - Rano yang dalam 1 bulan elektabilitasnya naik 13% terus berlanjut.

"Kalau naik lagi 13% pada November nanti maka bisa saja satu putaran bagi kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno," kata Djayadi.

Djayadi mengatakan, baik dua putaran maupun satu putaran, sama-sama mungkin terjadi dan belum tahu siapa yang akan jadi pemenang di Pilkada Jakarta 2024.

Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya