Liputan6.com, Jakarta - Praktisi Politik Kalimantan Timur (Kaltim) Udin Rizky menilai keunggulan 42% paslon Novita Bulan-Artya Fathra di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Mahulu 2024.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei Semart Politica dan dinilai sulit dikejar dengan sisa waktu kurang lebih sepekan jelang pencoblosan pada 27 November 2024.
Advertisement
"Paslon yang saat ini unggul tetap waspada, karena dinamika politik masih sangat dinamis, apalagi pola-pola kecurangan dalam Pilkada masih rentan terjadi," ucap Udin, melalui keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).
Advertisement
Dia berharap Pilkada Mahulu berlangsung damai, jujur, dan adil (jurdil). Sehingga, kata Udin, Pilkada serentak 2024 ini berkualitas dan menghasilkan pemimpin yang amanah.
"Dengan melihat sisa waktu hampir sepekan, keunggulan paslon Novita Bulan di Pilkada Mahulu sulit dikejar, tapi paslon tersebut juga harus tetap waspada dan fokus menjaga basis-basis suara di seluruh TPS," kata Udin.
Sebab, lanjut dia, bukan tidak mungkin perolehan suara di hari pencoblosan bisa saja berubah. Larena itu, kata Udin, semua tim dari masing-masing paslon aktif mengawal suara dan jangan lengah.
"Dengan minimnya angka DPT di Kabupaten Mahulu menjadi sangat rentan perubahan perolehan suara, apalagi ada basis suara yang kecewa di minggu terakhir dan pihak pesaing mampu memanfaatkan hal tersebut," pungkas Udin.
Â
Survei Elektabilitas
Sebagai informasi, paslon Novita Bulan-Artya Fathra memperoleh elektabilitas tertinggi dalam survei Semart Politica yakni 42%. Disusul, paslon Owena Mayang Shari Belawan-Stanislaus Liah 34,5%, dan terakhir Yohanes Avun-Yohanes Juan Jenau sebesar 15,3%.
Survei itu dilakukan pada kurun waktu 1-8 November 2024 yang kemudian dirilis pada Rabu 20 November 2024 di Hotel Aston, Samarinda.
Direktur Semart Politica, Gery Mohamad Iqbal menjelaskan survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling, dengan 440 responden tersebar di 5 kecamatan.
"Ada pun metode pengambilan data, melalui wawancara tatap muka dengan 440 responden tersebut, menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sementara, margin of error kurang lebih 4,8%," ucap dia.
"Untuk preferensi calon kepala daerah, sebanyak 84 persen memilih karena faktor sosok dan 60,8 persen diharapkan bisa menyelesaikan masalah utama di Mahakam Ulu," tandas Gery.
Advertisement