PDIP Ajak Milenial Rayakan Pemilu 2019 dengan Kegembiraan

Berkaca pada masa muda Sukarno, sejarah menorehkan Sang Proklamator menjadi presiden di usia 44 tahun.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Des 2018, 07:22 WIB
Diterbitkan 22 Des 2018, 07:22 WIB
PDIP bersama milenial. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)
PDIP bersama milenial. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta kepada kelompok muda jangan sampai terpecah karena perbedaan pilihan politik. Menurut Hasto, pemuda adalah aset bangsa yang harus berpikir tentang masa depan Indonesia.

"Pemiuda punya sense of direction, dia punya sense of discovery, bagaimana penemuan-penemuan yang dilakukan oleh kaum muda yang bersekutu dengan ilmu pengetahuan, sehingga kita mencapai kemajuan Indonesia Raya," kata Hasto di Cafe 88, Tangerang, Banten, Jumat 21 Desember 2018.

Berkaca pada masa muda Sukarno, sejarah menorehkan Sang Proklamator menjadi presiden di usia 44 tahun. Bung Karno menjadi presiden pertama dengan cita-cita mempimpin Indonesia untuk masa depan.

Menurut Hasto, sense of direction Bung Karno dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar '45 menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa, kemerdekaan Indonesia untuk membangun persaudaraan dunia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bergembira

"Jadi kalau kita melihat sejarah, tidak ada alasan pemuda Indonesia untuk pecah, tidak ada. Dan untuk itu, mari kita menjadikan pemilu ini jangan sampai memecah belah kita. Pemilu ini kita laksanakan dengan penuh gembira," tegas Hasto.

Hasto berharap politik bagi kelompok muda kerap diisi dengan hal yang berbudaya, berbudi pekerti, dan tidak memecah belah.

"Bangun positif di Indonesia, berpolitik itu jalan membangun kebudayaan, tidak bisa dengan memecah belah, dengan menakuti-nakuti," Hasto memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya