Seperti Apa Lokasi Primadona Sebuah Properti?

Menurut pendapat para pakar di bidang properti, lokasi yang bagus sebaiknya memenuhi syarat dalam kaitannya dengan penawaran dan permintaan.

oleh Fathia Azkia diperbarui 05 Apr 2016, 10:27 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 10:27 WIB
Seperti Apa Lokasi Primadona Sebuah Properti?
Menurut pendapat para pakar di bidang properti, lokasi yang bagus sebaiknya memenuhi syarat dalam kaitannya dengan penawaran dan permintaan.

Liputan6.com, Jakarta - Lokasi adalah faktor utama yang menjadi pertimbangan seseorang dalam membeli properti, entah itu tanah, rumah, apartemen, kondotel, atau ruko. Kian strategis lokasinya, semakin tinggi pula harga jualnya.

Guna memeroleh keuntungan yang maksimal dalam investasi maupun bisnis properti, faktor lokasi harus diperhatikan secara jeli. Dalam bukunya “Property Quadrant: Sukses Memulai Bisnis Properti”, Benny Lo sang penulis menyebut bahwa lokasi adalah primadona dari bisnis properti.

Menurut pendapat para pakar di bidang properti, lokasi yang bagus sebaiknya memenuhi syarat dalam kaitannya dengan penawaran dan permintaan. Berikut tiga kriterianya;

  1. Lokasi properti yang mudah terlihat dari dalam kendaraan yang melintas.
    Semakin banyak kendaraan yang melewati lokasi tempat properti berada, maka nilai properti semakin tinggi karena memiliki kemudahan akses.
  2. Lokasi properti yang jarang ditemukan.
    Contohnya, lokasi properti dengan pemandangan danau, pantai, matahari terbenam, matahari terbit, puncak bukit, gunung, atau yang menampilkan citra pemandangan alam.
  3. Lokasi properti yang dekat dengan pusat bisnis
    Di sinilah tempat dimana permintaan terus meningkat, namun tak berimbang dengan penawaran. Dalam ilmu ekonomi, dikenal dengan ‘demand jauh lebih tinggi daripada supply’.

Lokasi properti tidak bisa diubah, karena tidak akan pernah ada dua buah properti di lokasi yang sama. Hal ini sangat masuk akal dan sesuai fakta. Meski demikian, Benny mengungkapkan, menemukan lokasi properti terbaik ternyata sangatlah mudah.

Pertama, cari kawasan yang diminati banyak orang untuk tinggal di sana. Sebagai contoh di Jakarta Selatan ada Jagakarsa, di Jakarta Utara ada Kelapa Gading, dan di Tangerang Selatan ada Bintaro.

Selain itu cermati juga jarak antara lokasi properti dengan sekolah, pasar, pusat perbelanjaan, serta sarana transportasi yang mudah dicapai dan memadai. Untuk mengetahui kondisi ini, sebenarnya Anda selaku pebisnis tak perlu repot-repot berkunjung langsung.

Dengan membaca resensi proyek yang ada di Rumah.com, Anda akan mengetahui secara lengkap dan detail tentang kawasan incaran yang laris dalam hal penjualan properti.

Tak hanya itu, potensi dan infrastruktur terbaru di sebuah kawasan juga turut dipaparkan di ulasan tersebut.

Maka dari itu, menurut Benny, memilih lokasi merupakan keputusan penting yang mesti dibuat oleh para pelaku bisnis properti. Mengingat, lokasi properti selalu menjadi keunggulan kompetitif yang tidak mungkin diduplikasi.

Untuk mempermudah Anda, para pebisnis properti, simak tabel acuan di bawah ini ketika hendak mencari lokasi paling ideal.

Selain faktor utama di atas, ada beberapa aspek pendukung lain yang turut memengaruhi harga jual suatu properti, yakni;

  1. Luas tanah
  2. Bentuk tanah
  3. Kondisi permukaan tanah
  4. Saluran pembuangan air
  5. Kontur tanah
  6. Kondisi lingkungan
  7. Daya pandang
  8. Kondisi jalan

Foto: Anto Erawan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya