Liputan6.com, Jakarta Listrik prabayar atau yang biasa disebut dengan listrik pintar kini semakin marak digunakan masyarakat. Kelebihannya terletak pada kondisi dimana penghuni bisa mengendalikan sendiri pemakaian listriknya.
Sistemnya dibuat seperti membeli pulsa prabayar telepon genggam agar dapat memudahkan pengguna. Kelebihan lain dari listrik prabayar ini, pemilik rumah tidak perlu khawatir akan biaya keterlambatan yang menghantui.
Baca Juga
Kemudian, pengguna tidak perlu cemas terkait harga voucher (listrik pintar). Sebab harga bervariasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pemilik rumah berikut daya listriknya. Mulai dari Rp20 ribu sampai Rp2 juta.
Advertisement
Namun, di balik kelebihan listrik prabayar ada sejumlah kekurangan yang memicu pemborosan. Adalah salah satunya biaya tambahan yang dikenakan kepada konsumen, misalnya biaya administrasi bank sebesar Rp2.500. Biaya ini dibebankan diluar dari harga voucher.
Ada pula biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang besarnya maksimal 10% sesuai Pemerintah Daerah masing-masing pelanggan.
Jika voucher listrik yang dibeli Rp100 ribu, maka biaya PPJ adalah Rp2.344 (contoh untuk kawasan Jakarta Selatan). Biaya ini akan terhitung dalam voucher.
Di samping itu terdapat juga tambahan potongan bea materai untuk pembelian pulsa listrik diatas Rp300 ribu. Akibatnya, jumlah kWh yang didapat konsumen akan semakin kecil dibandingkan nominal uang yang dibayar.
Untuk daya listrik di rumah sederhana sebesar 1300VA, setidaknya dibutuhkan dana rata-rata Rp400 ribu per bulan untuk memenuhi kebutuhan listrik (catatan; menggunakan AC).
Biaya bulanan yang dinilai cukup besar dan bisa terus membengkak apabila tidak dikontrol dengan baik.
Lantas, bagaimana cara agar biaya pulsa listrik Rp400 ribu tadi bisa ditekan sampai Rp250 ribu?
Pasang lampu LED
Pasang lampu LED
Bukan rahasia umum lagi bahwasanya penggunaan lampu LED mampu menimimalisir ongkos pulsa listrik yang cukup besar. Lampu jenis ini mempunyai keunggulan lebih hemat energi, lebih terang, tidak panas, menghasilkan warna benda yang natural, dan lebih tahan lama.
Hanya dengan daya listrik rendah, lampu LED mengeluarkan cahaya lebih terang setara lampu biasa berdaya listrik lebih besar. Untuk kamar mandi atau kamar tidur minimalis, lampu LED berdaya 3 watt saja dirasa sudah optimal.
Banyak bukaan di rumah
Akhir-akhir ini cuaca di Indonesia tengah tak menentu. Di malam hari terasa panas, sementara hujan kerap turun di siang hingga sore hari.
Hal inilah yang menyebabkan penggunaan AC saat tidur menjadi lebih sering dari biasanya. Tak pelak, pulsa listrik Rp100 ribu yang semula bisa bertahan lebih dari seminggu, kini tak sampai seminggu.
Demi menyiasatinya, berilah banyak bukaan alias ventilasi di ruang dalam rumah. Jika penempatannya tepat, maka pemilik rumah sudah tidak perlu lagi menggunakan peralatan elektronik guna menyingkirkan hawa panas.
Untuk menghindari nyamuk, pasang kasa nyamuk di setiap jendela dan pintu.
Advertisement
Jangan sering gunakan mesin cuci
Jangan sering gunakan mesin cuci
Sebaiknya, pakailah mesin cuci saat harus mencuci pakaian yang benar-benar kotor atau jumlahnya sangat banyak. Sedangkan saat cucian hanya beberapa potong pakaian saja, alangkah lebih efisien jika mencuci dengan tangan sendiri.
Bijak gunakan wastafel dapur
Selain itu, bijaklah dalam menggunakan wastafel di dapur. Cucilah piring di wastafel saat peralatan makan kotor sudah menumpuk.
Dengan demikian, pengeluaran air yang berkesinambungan dengan penghematan listrik bisa berjalan secara maksimal.
Sumber: Rumah.com