Mencari Tempat Tinggal Bebas Banjir di Kemang

Langkah-langkah preventif pun dilakukan, dengan prioritas utama berupa normalisasi Kali Krukut.

oleh Fathia Azkia diperbarui 16 Nov 2016, 19:24 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 19:24 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemberitaan seputar banjir tinggi di Kemang sempat menggemparkan masyarakat khususnya yang tinggal di DKI Jakarta pada akhir September lalu. Bagaimana tidak, kebanyakan warga berpikir bahwasanya kawasan elit umumnya terlepas dari ancaman genangan air kotor ini.

Kenyataannya, pada Jumat (11/11) November kemarin, Kemang kembali dikunjungi banjir dengan ketinggian mencapai 60 meter. Lokasi yang tergenang menurut pemberitaan adalah Jalan Kemang Raya.

Demi menyelesaikan permasalahan besar ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku telah bergerak cepat untuk segera membenahi kawasan sosialita itu.

Langkah-langkah preventif pun dilakukan, dengan prioritas utama berupa normalisasi Kali Krukut. Selain itu, upaya menata kawasan Kemang juga sudah disiapkan antara lain perbaikan trek pejalan kaki dan drainase untuk mencegah genangan air saat hujan turun.

Kepala Dinas Penataan Kota (DPK) DKI Jakarta, Benny Agus Chandra mengutarakan, “Beberapa langkah antisipasi dan revitalisasi untuk mereduksi banjir di kawasan Kemang akan terus dilakukan.”

Sejauh ini, sambung Benny, pihaknya sudah melakukan pendataan bangunan melanggar di sepanjang Kemang Raya. Selain itu, untuk normalisasi Kali Krukut juga terus dilakukan dan sedang dibuatkan konsep awal penataannya.

“Untuk normalisasi Kali Krukut dari Tendean sampai Kemang Selatan 12, sudah selesai trace dan pematokannya. Saat ini, pekerjaan sedang dilanjutkan sampai dengan TB Simatupang. Untuk pendataan bangunan melanggar di Kali Krukut juga sudah dilakukan,” terangnya.

Lebih lanjut Benny mengatakan, untuk pendataan bangunan melanggar di sepanjang Kali Krukut dari Kemang Selatan 12 sampai Tendean dikerjakan oleh pihak Walikota Jakarta Selatan. “DPK konsentrasi penataan di kawasan Kemang Raya sampai Kemang Selatan,” papar Benny.

Tak hanya normalisasi Kali Krukut saja, upaya pihak Pemprov DKI dalam mempercantik kawasan Kemang juga terus dilakukan. “Selain melakukan pendataan dan normalisasi Kali Krukut, DPK juga tengah membuat konsep desain penataan pedestrian di kawasan Kemang Raya,” imbuhnya.

(Simak juga: Cari Rumah Bebas Banjir di Bandung)

Hunian Sekitar Kemang

Fakta bahwa Kemang hari ini adalah kawasan rawan banjir sebenarnya tidak bisa ditepis. Namun bagi Anda yang sudah lama mengincar hunian di sekitar Kemang, tidak perlu risau akan merasakan ‘ribetnya’ banjir jika tinggal di tiga residensial ini. Berikut daftar yang telah dirangkum Rumah.com.

Naya Townhouse

Konsep yang diusung Naya Townhouse bukanlah gambaran rumah pada umumnya melainkan Small Office Home Office atau disingkat SOHO. Istilah ini berasal dari kawasan SOuth of HOuston di New York, Amerika Serikat.

Hampir sebagian penduduk di sana menggunakan rumahnya untuk bekerja, yang kemudian dikenal sebagai sebuah konsep hunian yang digabungkan dengan kantor.

Bila melihat perkembangan properti di Indonesia, sebenarnya konsep SOHO bukanlah hal baru. Di Indonesia, konsep SOHO tidak jauh berbeda dengan konsep ruko (rumah toko) atau rukan (rumah kantor).

Dari total 13 unit, 7 unit hunian yang berada di sisi depan merupakan konsep SOHO. Sehingga bagi Anda yang merupakan pebisnis muda atau tengah berencana membuat start up company, salah satu unitnya sangat direkomendasikan untuk dimiliki.

Dan yang terpenting, residensial yang berlokasi di Jalan Madrasah Raya No.40 ini terbukti bebas dari banjir.

Pejaten Park Residence

Pejaten Park Residence

Bukan berada persis di area Kemang tetapi Pejaten, namun penghuni Pejaten Park Residence tetap bisa mengakses segala fasilitas yang ada di Kemang dalam waktu singkat.

Contohnya menuju Lippo Mall Kemang. Hanya dibutuhkan jarak sekitar 4km saja untuk tiba di sana. Begitupun jika ingin berkunjung ke swalayan kelas atas di Kemang seperti Ranch Market, Kem Chicks, hingga Gourmet Garage Fresh First.

Pejaten Park Residence sendiri merupakan hunian vertikal yang menyasar segmen menengah atas berdasarkan bandrol harga yang dipasarkan. Mulai dari;

  • Tipe Picasso, luas bangunan 41,62m2 – 45,13m2 harga Rp1,1 Miliar
  • Tipe Dali, luas bangunan 47,28 m2 harga Rp1,4 Miliar
  • Tipe Gaudi, luas bangunan 86,64m2 – 88,79m2 harga Rp2,5 Miliar

Synthesis Residence Kemang

Lokasi apartemen baru satu ini hanya terpaut 350 meter dengan Naya Townhouse. Synthesis Residence Kemang merupakan proyek yang digarap oleh pengembang kenamaan Synthesis Development.

Selain kelebihannya yang ‘bebas banjir’, apartemen juga punya sisi keunikan yang rasanya jarang ditemui dalam sebuah residensial. Adalah konsep budaya Jawa yang ditonjolkan di berbagai aspek mulai dari lobi utama hingga sarana penghuni.

Perpaduan komprehensif inilah yang seakan memberikan calon penghuni kesan ‘bangsawan’ jika bertempat tinggal di sana. Soal harganya, pengembang memasarkan harga antara Rp1,3 Miliar sampai Rp3,2 Miliar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya