Langkah Kemang Pulihkan Nama Baik Usai Kebanjiran

Nama baik kawasan Kemang sebagai tempat yang nyaman untuk kawasan hunian dan komersial tentunya harus dikembalikan.

oleh Fathia Azkia diperbarui 17 Nov 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 19:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah strategi yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menata kembali kawasan Kemang mendapat respon baik dari berbagai pihak terutama pengembang real estate.

Sebagai salah satu daerah primadona di Jakarta, Kemang tak seharusnya punya citra buruk, seperti yang melekat akhir-akhir ini akibat banjir beberapa waktu lalu. Nama baik kawasan Kemang sebagai tempat yang nyaman untuk kawasan hunian dan komersial tentunya harus dikembalikan.

Menyikapi permasalahan banjir tersebut, Sales and Marketing General Manager Synthesis Residence Kemang, Imron Rosyadi mengatakan bahwa Kemang merupakan kawasan yang telah dikenal baik oleh masyarakat lokal maupun internasional.

Karenanya, Kemang memiliki nilai lebih dari sisi hunian, kuliner, hiburan, maupun bisnis. Kemang pun di kenal sebagai kawasan yang mengangkat budaya Indonesia dengan banyaknya butik maupun galeri seni.

“Melihat situasi ini, sudah seharusnya para pengembang ikut serta dalam menata kawasan Kemang dan sekitarnya, sekaligus membenahi segala tantangan yang ada seperti lalu lintas, penataan kawasan dan lainnya. Sehingga Kemang tetap menjadi salah satu primadona hunian di Jakarta,” ucapnya kepada Rumah.com.

Tentu saja, lanjutnya, upaya pembenahan Kemang tidak akan berhasil tanpa peran serta warga ibu kota. Oleh karenanya kesadaran masyarakat tetap diperlukan, untuk menjaga kawasan ini tetap menjadi Kemang yang nyaman dan bersahabat.

Sadar untuk berperilaku ramah lingkungan, ramah sosial, dan tertib menjalankan aturan-aturan yang berlaku.

“Dengan demikian, faktor-faktor yang membuat Kemang unggul seperti lokasi yang strategis, tidak jauh dari pusat kota, dan segala kebutuhan mudah didapat, tidak akan meredup dan tetap dapat dinikmati seperti saat ini. Sehingga, minat para investor untuk menggarap Kemang tetap tinggi, sejalan dengan minat masyarakat untuk tinggal di daerah ini,” kata Imron.

(Simak juga: Pemprov DKI Optimis Kemang Segera Bebas Banjir)

Diperlukan Dukungan Stakeholder

 

Senada dengan pendapat salah satu pengembang di Kemang, Real Estat Indonesia (REI) menilai dukungan kebijakan dari pemerintah merupakan upaya mendorong industri properti dalam menopang ekonomi nasional.

Apalagi bertumbuhnya sektor properti akan turut serta menggerakkan industri terkait.

Ketua Umum DPP REI, Eddy Hussy bahkan memperkirakan pada 2017 sektor properti dapat tumbuh berkisar 12 persen hingga 15 persen.

“Salah satu pemicunya adalah program pengampunan pajak (tax amnesty) yang digulirkan pemerintah dianggap sukses pelaksanaanya. Diharapkan dana yang sudah dideklarasi oleh wajib pajak bisa diinvestasikan ke properti,” jelasnya

Di sisi lain, dana dari program itu akan digunakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan.

Tentunya hal ini diyakini akan membuat perekonomian bergulir dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Jika roda perekonomian bergulir, kebutuhan properti juga akan meningkat.

“Dana tax amnesty pastinya perlu mencari instrumen investasi yang baru. Properti bisa menjadi salah satu alternatif terbaik sebagai instrumen investasi,” kata Eddy Hussy.

Selain pengampunan pajak, kebijakan lain yang mampu mendorong pertumbuhan pasar properti adalah penurunan suku bunga KPR/KPA.

Dipercaya, penurunan suku bunga kredit akan mendorong penjualan properti. Saat ini BI 7-day (Reverse) Repo berada pada level 4,75% dan diharapkan bisa berada di posisi single digit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya