Progres Pembangunan Rusun Atlet Kemayoran Capai 66%

Diperkirakan rusun tersebut akan selesai secara bertahap dan akan diuji terlebih dahulu, sebelum dimanfaatkan sebagai wisma atlet

oleh Fathia Azkia diperbarui 30 Mar 2017, 10:17 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 10:17 WIB
Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran Dipercepat-Jakarta- Gempur M Surya-20170222
Diperkirakan rusun tersebut akan selesai secara bertahap dan akan diuji terlebih dahulu, sebelum dimanfaatkan sebagai wisma atlet

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan rusun tingkat tinggi atau Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran hingga Maret 2017 sudah mencapai progres 66 persen.

Diperkirakan rusun tersebut akan selesai secara bertahap dan akan diuji terlebih dahulu, sebelum dimanfaatkan sebagai wisma atlet untuk ajang Asian Games 2018 mendatang. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin.

Ia menjelaskan, secara umum proses pembangunan rusun tingkat tinggi tersebut masih sesuai dengan jadwal pembangunan yang telah ditetapkan. Meski begitu, pihaknya terus mendorong para kontraktor untuk bekerja lebih cepat sehingga proyek bisa kelar tepat waktu.

Baca juga: Pembangunan Rusun Wisma Atlet Jakabaring Palembang Telan Rp110 M

“Sementara jadwal pembangunannya masih on the track karena targetnya di bulan Maret ini sebenarnya 64 persen. Sekarang sudah 66 persen jadi masih plus 2 persen,” tandasnya seperti dilansir Rumah.com.

Selain mempersiapkan bangunan rusun, Ditjen Penyediaan Perumahan juga tengah mempersiapkan meubelair seperti tempat tidur, lemari pakaian, serta meja dan kursi, untuk mengisi unit-unit rusun tersebut. Pengadaan meubelair pun masih dalam proses tender.

(Daftar apartemen baru se-Jakarta)

“Minggu ini akan ada pengumuman pemenang tendernya. Diperkirakan pengadaan meubelair tersebut sesuai tenggat waktu, sehingga selesai bersamaan dengan pembangunan rusun ini,” ia menambahkan.

Menurut Syarif, nantinya setiap unit rusun mampu menampung dua orang atlet. Sehingga, sekitar 10 ribu atlet akan menempati rusun disamping para petugas pendamping dari setiap negara serta para jurnalis yang meliput kegiatan tersebut.

Berdasarkan data Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang bertugas untuk membangun, proyek memang diselesaikan secara bertahap mulai bulan Juni hingga Agustus.

Rusun setinggi 18 lantai diperkirakan selesai pada Juni, sementara 24 lantai akan rampung di bulan Juli dan 32 lantai akan selesai pada bulan Agustus 2017. Total unit yang ada diperkirakan berjumlah sekitar 7.426 unit.

“Sebelum serah terima rusun, kami tentunya akan melakukan uji coba atupun mengetes semua komponen seperti saluran listrik, pompa air dan seluruh prasarana pendukungnya,” Syarif mengakhiri.

Rusun sebagai Siasat Backlog

Demi mengurangi angka kekurangan hunian di Indonesia sekaligus mengejar target Sejuta Rumah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memang mencanangkan pembangunan 12.760 unit rumah susun sepanjang tahun 2017.

Baca juga: Siasati Backlog, 12 Ribu Unit Rusun Hadir di 2017

Rusun tersebut nantinya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja/buruh industri, pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/ Polri, mahasiswa dan para santri pondok pesantren.

Untuk membangun rusun tersebut, Syarif menjelaskan bahwa Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR telah menganggarkan dana sebesar Rp4,754 Triliun atau 51,71 persen dari total pagu anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan pada Tahun Anggaran (TA) 2017 mendatang.

PUPR juga berencana membangun rusun yang ditujukan sebagai upaya mengatasi kawasan kumuh sebanyak 3.050 unit, untuk buruh industri 222 unit, PNS 706 unit, TNI 510 unit, Polri 322 unit, mahasiswa 224 unit dan untuk santri pondok pesantren sebanyak 300 unit.

(Klik rumah.com/perumahan-baru dan temukan puluhan apartemen dan rumah baru dengan harga mulai Rp100 Jutaan).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya