Liputan6.com, Jakarta Mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA cocok dipertimbangkan ketika hendak membeli apartemen dengan cara mencicil. Sama halnya dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ada serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi pemohon fasilitas kredit tersebut.
Dengan persiapan diri yang matang, tinggal di apartemen bukan lagi sekedar impian. Ya, hunian vertikal memang sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Apalagi generasi milenial mulai melirik apartemen sebagai hunian karena dirasa lebih praktis dan harga yang acapakali lebih terjangkau.
Simak juga: Apartemen Rp350 Juta Pilihan Peserta BPJS
Advertisement
Memanfaatkan KPA, Anda bisa segera membeli apartemen baik dalam kondisi indent atau siap huni dengan suku bunga bersaing. Apartemen yang dibeli dengan metode KPA juga akan dilindungi oleh asuransi jiwa kredit dan asuransi kebakaran.
Ingin mengajukan KPA demi membeli apartemen idaman? Baca beberapa tips ampuh dari Rumah.com supaya lolos dari proses seleksi bank.
Tips Lolos Pengajuan
1. Perbaiki riwayat tabungan
Arus cash flow tabungan Anda akan menjadi perhatian pertama dari appraiser atau tim penilai dari Bank. Dari sana, akan terlihat kondisi keuangan Anda dan dianalisa oleh bank apakah mampu membayar cicilan KPA setiap bulannya.
Untuk itu, usahakan enam bulan sebelum pengajuan Anda harus memperbaiki riwayat tabungan. Sebab ketika pengajuan KPA Anda akan diminta menyerahkan fotokopi rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir.
Cara jitu lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi pengeluaran dan menyisakan sebagian penghasilan untuk ditabung di rekening pribadi.
2. Hindari kredit macet
Anda mungkin memiliki beberapa daftar utang yang harus diangsur setiap bulannya. Misalnya kartu kredit, kendaraan pribadi, atau cicilan elektronik. Apabila ingin mendapat persetujuan KPA, pastikan Anda tertib membayar tagihan sebelum jatuh tempo.
Biasanya mereka yang telat membayar angsuran lebih dari dua bulan akan masuk ke dalam daftar hitam (blacklist) oleh Bank Indonesia. Anda bisa mengetahui catatan kredit Anda melalui BI Checking di website Bank Indoneia.
Baca juga: Langkah Mudah Ketahui Status BI Checking
3. Menyiapkan dokumen
Supaya proses permohonan KPA bisa cepat diproses maka siapkan dokumen sejak jauh-jauh hari. Ada beberapa dokumen yang diminta bank dalam proses verifikasi kredit seperti fotokopi identitas, KTP, akta nikah dan kartu keluarga.
4. Pekerjaan
Kemampuan membayar cicilan terletak dari berapa besar pendapatan yang Anda dapat setiap bulannya. Nah, dari pekerjaan yang Anda jalani sekarang, bank bisa meneliti apakah Anda termasuk debitur yang memiliki pendapatan stabil.
Pekerjaan yang dimaksud tidak hanya pegawai swasta, melainkan para wiraswasta dan profesional pun masuk dalam kualifikasi debitur. Untuk pegawai atau karyawan minimal harus memilki masa kerja 1 atau 2 tahun. Sementara untuk profesional telah melewati masa percobaan 2 tahun.
5. Usia
Terakhir, usia memegang peranan penting terhadap kelancaran proses permohonan KPA Anda. Usia yang menginjak kepala empat akan lebih sulit mendapat persetujuan tenor kredit yang panjang.
Sebab hal ini berkaitan dengan usia produktif bekerja. Bagi pemohon di bawah 40 tahun masih bisa mendapatkan fasilitas tenor (jangka waktu kredit) hingga 15 tahun.
Indikasi pasar yang terus bergerak ke arah positif memicu sebagian masyarakat mulai berani berinvestasi properti. Tertarik cari apartemen atau rumah tapak untuk ladang investasi? Cari dan temukan pilihan harganya mulai Rp500 juta.
Isnaini Khoirunisa
Advertisement