Liputan6.com, Jakarta Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan merupakan kota kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Dan saking besarnya, seperti halnya Jakarta, Surabaya juga terbagi menjadi empat teritorial: Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Tengah.
(Baca juga: Harga Rumah di Surabaya Nyaris Sentuh Jakarta)
Perkembangan infrastruktur Surabaya pun tak kalah pesat dari Jakarta sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi dan juga sektor properti secara signifikan. Bagaimana tidak? Kota ini juga merupakan pintu dan jalur ekonomi bagi kawasan Indonesia timur.
Advertisement
Bisa dibilang potensi dan perkembangan Surabaya makin mengejar Jakarta. Itu sebab, para pebisnis dan pelajar dari kawasan Indonesia timur pun memilih berbisnis, bekerja, atau belajar di Surabaya. Hal ini tentu membuat permintaan properti di Ibukota Jawa Timur ini terus meningkat.
Dan Rumah.com Property Index mencatat bahwa pada Q3 2017 harga rumah tapak di Surabaya dengan rentang di bawah Rp2 miliar sudah mencapai Rp11,67 juta per meter persegi. Naik sebanyak 1,82% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Tertarik untuk membeli rumah atau berinvestasi di Surabaya? Cari di sini untuk pilihan listing rumah di jual Surabaya dengan harga di bawah Rp500 juta.
Rumah.com Property Index juga mencatat bahwa suplai hunian pada rentang Rp1-2 miliar di Surabaya mengalami peningkatan sejak awal tahun 2016 lalu. Pada Q2 2016, misalnya, terjadi peningkatan suplai sebanyak 29% dan meningkat 51,2% di Q3 2016. Namun penambahan suplai ini agak melambat di Q4 2016 (10,8%) dan di Q1 2017 (0,3%).
Peningkatan suplai hunian secara pesat di Surabaya diperkirakan karena didorong rencana pembangunan berbagai sarana infrastruktur yang sudah dan akan dimulai pada tahun 2017. Kedua hal inilah yang jadi pemicu terjadinya kenaikan median harga rumah tapak di Surabaya secara konsisten dari Q2 2016 hingga Q2 2017.
Potensi Pasar Properti Surabaya
Infrastruktur tersebut seperti sejumlah jalur baru untuk menunjang perekonomian Surabaya sekaligus mengurai kemacetan lalu lintas seperti proyek frontage road sisi barat (jalur penyangga di Jalan Ahmad Yani), Midlle East Ring Road (MERR) II-C, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).
Sementara itu, sejumlah mal besar dan megah akan segera hadir hingga tahun 2018 dan akan membuat kota ini diprediksi menyalip gemerlap kemewahan mal-mal di Jakarta, seperti Supermal Pakuwon dan The Central Gunawangsa Tidar.
Mau tahu lebih banyak lagi tentang infrastruktur, fasilitas, dan hal lainnya di sekitar kawasan perumahan yang Anda incar di Surabaya? Manfaatkan saja jasa agen properti profesional yang memiliki spesifikasi pada kawasan tertentu.
Selain itu juga ada proyek trem trayek utara ke selatan Surabaya di mana pengerjaannya akan dilakukan dalam dua loop (fase). Fase pertama membentang dari Jalan Tunjungan hingga menuju Terminal Joyoboyo sepanjang 11,4 kilometer dari total sekitar 17,6 kilometer.
Sedangkan untuk trayek timur ke barat, moda angkutan massal cepat yang akan dikembangkan adalah Light Rail Transit (LRT). Dan yang tak kalah menariknya, setelah menggulirkan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah mulai mengkaji proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya. Nantinya, Jakarta-Surabaya bisa dijangkau dalam waktu kurang dari 5 jam.
Tertarik untuk punya rumah atau berinvestasi di Surabaya yang perkembangannya semakin mengejar Jakarta? Cek di sini untuk pilihan lengkap listing perumahannya dengan beragama pilihan harga.
Advertisement