Lima Langkah Cari Hunian di Kawasan Industri

Saat mencari hunian di sekitar kawasan industri, sangat penting mempertimbangkan beberapa faktor.

oleh Fathia Azkia diperbarui 25 Des 2017, 08:25 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 08:25 WIB
Galuh Mas Karawang
Perumahan Galuh Mas Karawang

Liputan6.com, Jakarta Utamanya, orang akan mencari hunian yang lokasinya tidak jauh dari tempat kerja. Bila bekerja di kawasan bisnis dan niaga seperti Sudirman atau Kuningan, tinggal di wilayah pinggiran seperti Bogor, Bekasi atau Depok memang tidak terlalu masalah. Mengapa?

Sebab dua kawasan ternama itu masih bisa dijangkau dengan kereta commuter line yang menawarkan transportasi murah plus bebas macet. Simak juga: Rumah Rp500 Juta Dekat Stasiun KRL Bekasi

Dikutip Rumah.com, jika bekerja di kawasan industri, maka sebaiknya cari hunian yang jaraknya bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor milik pribadi. Nah, saat mencari hunian di sekitar kawasan industri, sangat penting mempertimbangkan beberapa faktor seperti:

  1. Pengolahan limbah domestik industri

Langkah pertama, Anda harus melakukan pengecekan bagaimana industri tersebut mengelola limbah domestik industri mereka. Setiap pabrik atau instansi wajib memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Selidiki bagaimana ketaatan mereka terhadap peraturan IPAL ini. Anda bisa bertanya langsung kepada pengembang. Soal teknis, Anda menanyakan pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) setingkat provinsi.

Cara lain, Anda bisa bertanya tentang kondisi lingkungan kepada agen properti spesialis di kawasan tersebut.

Industri memiliki dua kategori limbah air yang dihasilkan. Pertama adalah grey water wash atau air limbah yang berasal dari kegiatan cuci tangan. Air limbah ini tergolong ringan dan masih bisa diolah kembali asal diberikan treatment khusus.

Kedua adalah black water wash, air limbah yang berasal dari kotoran produksi yang berbahaya. Artinya sudah tercampur bahan kimia.

Apabila pabrik-pabrik tersebut membuang limbah berbahaya ke sungai atau kali, Anda perlu mengambil langkah secepatnya. Karena besar kemungkinan akan memberikan dampak yang bisa mencemarkan kualitas air tanah pemukiman.

2. Kondisi air

Kondisi air juga penting untuk ditinjau, apakah instansi tersebut menggunakan air tanah atau tidak. Industri biasanya menggunakan air dalam jumlah besar. Jika kegiatan ini mengambil air dari tanah, maka Anda harus berpikir ulang.

Sebab pengambilan air tanah dalam jumlah besar bisa merusak lingkungan sekitarnya. Selain itu, coba sambangi pemukiman di dekat lokasi hunian atau tempat komersial seperti rumah makan.

Cobalah mencuci makan di sana dan berkumur. Jika air terlihat keruh, berbau, dan memiliki rasa, sebaiknya pertimbangkan kembali keinginan Anda untuk tinggal di daerah tersebut.

Berdasarkan kanal Perumahan Baru yang ada di Rumah.com, beberapa perumahan di sekitar kawasan industri yang aman dan nyaman meliputi Green Cikarang Riverside, Grand Sutera Cilegon, dan Citaville Cikarang.

Perumahan Citaville Cikarang sendiri berada di jalan Citarik Raya, tepat di bagian belakang Kota Jababeka di mana pembangunan beberapa proyek besar seperti Plaza Indonesia, Green Market, dan Trace Jababeka tengah dilakukan.

Citaville Cikarang mengusung lingkungan hijau, asri, dan sehat, lewat pohon yang akan disematkan di setiap unit dan pohon besar di lingkungan perumahan. Harga rumah terkecil di sini dipasarkan Rp490 juta. (Simak ulasan lengkap perumahan Citaville di sini)

Sementara Green Cikarang Riverside yang berada di Jalan Raya Serang-Setu, menyediakan pasokan 16 unit rumah yang dijual mulai dari Rp294 juta – Rp335 juta. 

Kategori penghuni yang tinggal di sini diperkirakan berasal dari professional muda atau keluarga kecil. Ini lantaran unit dengan tipikal luas bangunan 30m2 terbilang praktis untuk ditempati. Unitnya terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Terakhir perumahan Grand Sutera Cilegon besutan Mas Group menawarkan dua tipe hunian. Satu adalah hunian bersubsidi yang dibandrol Rp123 Juta, satu lagi non subsidi dibandrol Rp174 Juta. Keduanya sama-sama memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Untuk memberikan kenyamanan bagi penghuninya, pengembang menyediakan satu gerbang sebagai akses keluar masuk penghuni. Selain itu, akan ada ruang terbuka hijau.

3. Kondisi Bising

Aktivitas pabrik dan lalu-lalang kendaraan berat kerap menghasilkan suara bising. Hal ini akan mempengaruhi ketenangan hidup Anda sehari-hari. Bila kegiatan pabrik berlangsung selama 24 jam, ada baiknya pikir ulang sebelum membeli rumah di sana.

  1. Kondisi Udara

Sebagian pabrik memiliki cerobong asap untuk membuang gas sisa hasil produksi. Untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran udara secara langsung, Anda harus mengenali jenis industri apa saja yang melakukan produksi dekat rumah.

Baca juga: Keamanan Jadi Unsur Penting Saat Cari Properti

Hal ini sangat penting karena jenis industri akan memengaruhi asap yang keluar dari cerobong. Bisa jadi asap tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, cari tahu juga sebaran asap pabrik-pabrik di dekat Anda. Apakah mencapai kawasan hunian incaran atau tidak.

  1. Kondisi banjir

Setiap pabrik memiliki sistem pengolahan air hujan dan pengolahan limbah. Kedua sistem ini tidak boleh saling tercampur. Tujuannya agar air hujan bisa diolah lagi, juga agar tidak terkontaminasi limbah saat kembali ke tanah.

Tercampurnya air hujan dan limbah pabrik akan semakin berbahaya jika lokasinya rawan banjir. Beragam penyakit mulai dari yang ringan seperti iritasi kulit hingga yang berat seperti kanker bisa Anda alami jika terpapar air limbah secara langsung, yang meluber di saat banjir.

Namun jika hendak mencari rumah baru yang memiliki kondisi lingkungan aman dan nyaman, Anda bisa melihat Review Properti sejumlah properti dekat kawasan industri di Rumah.com.

Hal ini akan lebih memudahkan Anda mendapat informasi dari sumber lain, selain dari pihak pengembang agar tidak salah dalam melangkah.

Tertarik untuk tinggal di kawasan industri seperti Cikarang? Cek di sini untuk pilihan hunian di kawasan Cikarang dengan harga mulai Rp500 jutaan!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya