Mau Ngontrak Rumah Sampai Kapan?

Menetap di rumah sendiri adalah rencana yang harus disegerakan. Sebab jika tidak, Anda pasti akan sulit lepas dari status "ngontrak rumah".

oleh Fathia Azkia diperbarui 11 Jan 2018, 08:35 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 08:35 WIB
The Paradise Park Residence, Sepatan, Tangerang
The Paradise Park Residence, Sepatan, Tangerang

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Rumah Kontrak/sewa di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 9,52%. Angka ini naik 1% dibanding tahun sebelumnya yakni 8,51%.

Sejatinya, memang tidak ada satu orang pun yang ingin selamanya menetap di rumah kontrakan. Di tengah keterbatasan, dalam hati kecil pasti selalu terbesit impian untuk bisa membeli rumah layaknya rekan kerja atau kerabat dekat.

Meski rumah yang ingin dibeli hanya berukuran sederhana seperti rumah tipe 36 harga Rp300 jutaan, tapi setidaknya rumah tetap atas nama sendiri.

Dan untuk membantu Anda mengatur strategi beli rumah yang mudah dan tepat, simak rangkuman dari Rumah.com.

1. Menentukan Tingkat Kesanggupan

Hanya Anda yang tahu seberapa besar kesanggupan Anda dalam membeli rumah. Anda harus memperkirakan bahwa rumah yang akan dibeli bisa membuat tujuan keuangan dan gaya hidup tercapai.

Dalam ilmu perencanaan keuangan sebaiknya Anda mengalokasikan penghasilan untuk beberapa pos berikut ini:

  • 50% – 60% untuk biaya hidup bulanan.
  • 20% untuk tabungan dan investasi sesuai tujuan finansial.
  • 10% untuk dana darurat.
  • Maksimal 30% apabila masih ada cicilan pinjaman. Bilamana ada, maka alokasi untuk pos pengeluaran lain akan berkurang.

Untuk itu sangat disarankan Anda menghitung dan memperkirakan besar kemampuan dalam mencicil rumah minimalis idaman melalui Kalkulator Keterjangkauan.

2. Memutuskan Properti yang Diinginkan

Anda bisa mencari lokasi idaman dengan melakukan pencarian lewat Perumahan Baru sebagai langkah awal. 

“Rumah.com juga terdepan dalam inovasi teknologi melalui fasilitas tur 3 Dimensi Matterport, sehingga konsumen dapat menjelajahi seluruh isi rumah maupun apartemen melalui smartphone atau komputer tanpa harus datang ke lokasi,” terang Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan.

Simak juga: Generasi Milenial Masih Berpeluang Punya Rumah Sendiri

3. Mengumpulkan Informasi

Kumpulkan selengkap mungkin informasi rumah yang akan dibeli, seperti status tanah dan bangunan, kepemilikan, serta harga yang ditawarkan.

Jangan membeli rumah di perumahan yang banyak dibeli spekulan, karena perumahan tersebut pasti akan sepi penghuni. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan harga rumah.

“Sementara Review Properti (www.rumah.com/review) kami juga salah satu fitur yang sangat diandalkan pencari hunian di Indonesia, karena menampilkan review lengkap dan mendalam, seperti sekolah favorit, rumah sakit unggulan hingga pilihan transportasi yang tersedia,” pungkas Ike.

4. Mempelajari Harga Pasar

Kumpulkan dan bandingkan harga-harga rumah yang berlaku saat ini, di wilayah tersebut dengan jenis rumah yang sama. Dengan mempelajari pasaran harga, akan ditemukan harga yang terbilang wajar dan tidak mahal. Seperti misalnya dengan rutin mengecek Rumah.com Property Index.

RPI membantu para pencari hunian menemukan rumah idamannya berdasarkan referensi harga yang wajar sesuai dengan sentimen pasar. RPI menyajikan informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian baik perumahan maupun apartemen di Indonesia.

Data Rumah.com Property Index ini sendiri merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti yang diakses 3,4 Juta pengunjung setiap bulan. Jadi konsumen bisa tahu timing buyer, kenapa harga turun, hingga penyebab yang mendasarinya.

Jika Anda merupakan pembeli hunian pertama dan masih ragu dengan rumah tinggal incaran Anda, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen. Hanya Rumah.com yang Percaya Anda Semua Bisa Punya Rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya