Kenaikan NJOP Pengaruhi Sikap Investor

Kenaikan NJOP akan menyebabkan kenaikan harga properti secara proporsional, didasarkan pada zonasi.

oleh Fathia Azkia diperbarui 20 Jul 2018, 13:56 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 13:56 WIB
NJOP Jakarta
Sesuai kenaikannya, minat konsumen terhadap properti di zona dengan harga yang masih terjangkau mungkin masih tetap tinggi.

Liputan6.com, Jakarta – Kenaikan NJOP Jakarta pada tahun ini mencapai rata-rata 19,54% dari nilai NJOP terakhir. Penyesuaian NJOP terbaru tersebut diatur dalam Pergub No 24/2018 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2018.

Gubernur menetapkan NJOP PBB-P2 untuk masing-masing wilayah Kota/ Kabupaten Administrasi sebagai dasar pengenaan PBB-P2 setiap tahun. Selengkapnya mengenai daftar klasifikasi dan besarnya NJOP permukaan bumi berupa tanah tahun 2018 bisa disimak di sini.

Menanggapi kebijakan Pergub ini, Direktur PT. Bakrie Pangripta Loka (Pengembang Kawasan Sentra Timur Superblok), Andre R Makalam, mengakui bahwa kenaikan NJOP akan menyebabkan kenaikan harga properti secara proporsional, didasarkan pada zonasi.

“Kenaikan akan tergantung dari zona properti. Di Sentra Timur, kenaikan untuk unit baru yang akan di-launching akan berada pada kisaran 5%. Yang akan merasakan dampak paling besar adalah Jakarta Selatan, terutama untuk properti kelas atas,” ujar Andre kepada Rumah.com.

Sesuai kenaikannya, minat konsumen terhadap properti di zona dengan harga yang masih terjangkau mungkin masih tetap tinggi. Sementara di zona seperti kawasan Jakarta Selatan ini yang mungkin turun.

Untuk menggali informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian di Indonesia, Anda bisa telusuri Rumah.com Property Index.

“Konsumen yang menjadi peminat properti di kawasan ini akan lebih memilih wait and see, karena mereka juga harus mempertimbangkan kenaikan pajak dan sebagainya. Dampak terhadap peminat dan harga properti mungkin akan terlihat penurunannya dalam enam bulan ke depan,” ia menambahkan.

Andre optimistis minat properti untuk kelas menengah dan memengah bawah tidak akan terpengaruh oleh kebijakan ini.

Ia juga tetap mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI menaikkan NJOP dan meminta imbal balik dari kenaikan NJOP, yang berimbas pada peningkatan pemasukan Pemprov. (Ketahui lebih banyak soal NJOP dalam Panduan Mengurus Sertifikat Tanah)

“Kenaikan NJOP sebesar 20% ini masih wajar. Saya yakin keputusan ini adalah masukan dari banyak pihak. Dengan kenaikan NJOP ini harapannya Pemerintah DKI Jakarta bisa menggunakannya untuk memperbaiki fasilitas, seperti jalan, sosial, dan lain-lain.

Hal ini akan meningkatkan iklim usaha di Jakarta. Nah, masukan-masukan yang ini juga harus diserap oleh Pemprov DKI Jakarta,” ia menegaskan.

Manfaatkan event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 20 Juli sampai 30 September 2018, dengan beragam penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya